Pelecehan, Hingga Kekerasan Terjadi Didalam Penjara AS

Abadikini.com, JAKARTA – Penjara-penjara di Amerika Serikat (AS) berada dalam kekacauan, mengalami overcrowding atau tingkat hunian yang melebihi kapasitas, kekurangan sipir, serta dipenuhi kekerasan dan pelecehan, lapor Voice of America.

Belasan lebih karyawan, tahanan, dan pakar menyoroti dua masalah utama yang mereka temui di penjara-penjara di seluruh negara itu, yakni terlalu banyak tahanan dan tidak memadainya jumlah sipir, kata laporan itu.

“Sulit dipercaya, tetapi tampaknya penjara bahkan lebih kacau daripada biasanya selama beberapa bulan terakhir ini,” kata David Fathi, direktur Proyek Penjara Nasional milik organisasi nonprofit American Civil Liberties Union, seperti dikutip Xinhua Selasa (8/11/2022).

“Saya telah bekerja di bidang ini selama 30 tahun, dan seingat saya, belum pernah ada begitu banyak penjara besar berada dalam keadaan lumpuh total.”

Masalah kelebihan kapasitas dan minimnya staf menjangkiti penjara-penjara di seluruh negara itu selama bertahun-tahun, dan bahkan sebelum pandemi, banyak fasilitas berada dalam kekacauan, kata laporan tersebut.

“Semua orang gusar karena tingkat hunian penjara melebihi kapasitas,” tulis seorang pria yang ditahan di Los Angeles dalam pernyataan tersumpah yang diajukan sebagai bagian dari gugatan oleh American Civil Liberties Union. “Tempat itu berbau urine dan kotoran karena beberapa toilet tidak berfungsi, dan orang-orang yang dirantai ke kursi terkadang buang air kecil di lantai karena para deputi tidak mau melepaskan rantai mereka.”

Berkurangnya jumlah sipir penjara tidak hanya memaksa para sipir yang masih ada untuk bekerja lebih lama, tetapi juga memperburuk kualitas hidup para tahanan karena berkurangnya petugas yang mengeluarkan mereka dari sel, mengantar ke pengadilan, mengajarkan program edukasi, atau melayani kebutuhan paling mendasar mereka, kata laporan itu.

Menurut Andrea Armstrong, seorang profesor hukum di Loyola University New Orleans yang meneliti kematian di rumah tahanan dan penjara, masalah minimnya staf menjadi sangat berbahaya ketika menyangkut perawatan medis.

“Kami melihat kenaikan angka kematian di bui, dan itu merupakan jenis kematian yang sebenarnya bisa dihindari andaikan orang tersebut memiliki akses yang lebih baik untuk mendapatkan perawatan darurat,” katanya.

sumber: Xinhua

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker