Kabupaten Solok Daerah Yang Tidak Punya Universitas di Sumbar

Abadikini.com, SOLOK – Tahukah kamu bahwa Kabupaten Solok yang merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Barat tidak memiliki perguruan tinggi lagi setelah Kampus Universitas Mahaputra Muhammad Yamin pindah ke Kota Solok. Hal itu diungkapkan oleh Risko Mardianto Bagindo Sutan ketika bincang-bincang dengan wartawan di Kantor Hukum Risko Mardianto & Partners belum lama ini.

Menurut alumni Fakultas Hukum UMMY Solok itu, dahulunya Kampus 2 UMMY berada di Koto Baru, ibukota Kecamatan Kubung Kabupaten Solok dengan memanfaatkan gedung bekas Kantor Bupati Solok. Namun, belakangan diketahui kalau kampus itu sudah tidak lagi digunakan sehingga membuat daerah yang dipimpin oleh Bupati Epyardi Asda itu memperoleh prediket sebagai salah satu daerah yang tidak memiliki perguruan tinggi setingkat universitas di Sumatera Barat.

“Kita sedikit menyesal, semestinya keberadaan kampus itu dipertahankan. Kenyataanya, tidak demikian, kampus pindah ke Kota Solok. Sehingga, dari jarak tempuh dan biaya, anak nagari yang berada di Kabupaten Solok harus mengeluarkan biaya lebih dari biasanya, baik untuk ongkos pulang pergi maupun biaya lain selama perkuliahan,” ungkap pemuda asal Muaro Paneh yang kini jadi Sumando di Nagari Sungai Nanam itu beberapa waktu lalu.

Dia berharap, Pemkab Solok sebagai salah satu pendiri UMMY dapat mencari solusi agar salah satu kampus UMMY tetap dapat berada di dalam teritorial kabupaten Solok. Jika tidak, Pemkab Solok dapat merintis perguruan tinggi baru di Solok sehingga dapat membantu anak nagari yang kurang mampu tetap dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Solok.

Secara ekonomi, keberadaan kampus di Kabupaten Solok dianggap dapat membantu bergeraknya sektor UMKM dan usaha lain, seperti rumah kost, penyediaan penginapan dan usaha fotocopy. Pedagang keliling, kata Risko, juga dapat menikmati keberadaan mahasiswa di Kabupaten Solok, termasuk supir angkutan umum.

“Jika ada kampus di Kabupaten Solok maka pasti ada Mahasiswa, baik mereka yang ada didalam daerah ataupun yang berasal dari luar daerah. Tentu, keberadaan mahasiswa dapat mempelopori peningkatan taraf hidup orang banyak seperti pelaku usaha kecil dan menengah, tukang ojek, supir dan sebagainya. Dengan demikian, roda ekonomi bergerak dikawasan kampus itu,” tutur dia.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker