Kecemasan WALHI Sumbar Soal Kerusakan Gunung di Solok Tidak Terbukti

Abadikini.com, SOLOK – Peringatan HUT RI ke-77 tahun diatas puncak Gunung Talang yang dihadiri oleh Bupati Solok bersama rombongan dan diikuti sekitar 10 ribu pendaki beberapa waktu lalu telah selesai, acaranya berlangsung khidmat dan tertib. Hal itu diutarakan oleh Koorlap, Wardesko Pono Batuah pada Abadikini.com, beberapa hari lalu.

“Sudah selesai, upacara berlangsung khidmat dan sukses, Bupati Solok juga hadir bersama rombongan. Setelah kegiatan usai, atas kesadaran sendiri para pendaki memungut sampahnya dan membawa ke bawah, bahkan Bupati juga ikut serta memungut sampah pendaki yang tidak sempat dibawa kebawah,”ucap W. Pono Batuah.

Menurut dia, kegiatan serupa juga dilakukan pendaki dibanyak gunung di tanah air. Bahkan, acara di gunung lain dihadiri oleh pendaki yang jumlahnya melebihi jumlah pendaki yang ikut merayakan kemerdekaan diatas puncak gunung talang. Itu berlangsung hampir tiap kali kemerdekaan bangsa dirayakan.

“Tapi, tidak ada alam yang rusak,”ungkapnya.

Wardesko menerangkan kalau kecemasan WALHI Sumbar terhadap kerusakan ekosistem alam di atas gunung talang karena ada kegiatan upacara bendera itu merupakan kecemasan yang berlebihan dan tidak terbukti.

“Saya selaku Koorlap tentu menghargai pendapat kawan-kawan WALHI Sumbar akan kelestarian alam, terutama di puncak gunung talang. Tapi, jika itu berlebihan tentu tidak baik. Kalau rekan-rekan WALHI Sumbar memang peduli dengan ekosistem alam, di bagian selatan Kabupaten Solok ada dugaan tambang emas illegal, itu merusak. Sampai sekarang, WALHI Sumbar tidak mengeluarkan pendapat soal (tambang illegal,-red) itu,”papar Wardesko sambil tersenyum kecil.

Ia mempertegas bahwa kecemasan WALHI Sumbar itu tidak terbukti serta berharap agar WALHI Sumbar berhati-hati mengeluarkan pendapat supaya tidak menimbulkan keresahan pada masyarakat.

“Kami sebagai warga Solok sangat paham dengan bentangan alam di Solok, dan kami juga peduli. Tetapi, tidak pernah melontarkan pendapat yang berpotensi menimbulkan kecemasan pada masyarakat. Sebaiknya, sebelum menyatakan pendapat, dicaritahu dulu bagaimana kerja panitia mempersiapkan skenario pendakian, apalagi kami di kepanitiaan menyiapkan sejumlah skenario dan aturan yang mesti ditaati pendaki ketika menaiki gunung talang,” pungkasnya.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker