BBM Bakal Naik, Luhut: ‘Kemungkinan Diumumkan Presiden’

Abadikini.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan tentang kabar kenaikan harga BBM. Ia mengatakan, pengumuman harga BBM naik akan disampaikan Presiden Jokowi, Adapun kenaikan harga BBM tersebut berlaku untuk jenis Pertalite dan Solar.

Menurut Luhut, saat ini BBM subsidi sudah membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Rp 502 triliun.

Ia menyampaikan, Presiden Jokowi sudah mengindikasikan tidak mungkin untuk mempertahankan harga BBM termurah di Tanah Air.

“BBM di Indonesia jauh lebih murah dari negara yang lain, dan itu menyebabkan beban terlalu besar ke APBN,” kata Luhut dikutip dari Kompas Sabtu (20/8/2022).

“Kemungkinan pekan depan Presiden akan umumkan kenaikan harga BBM subsidi,” tambahnya.

Soal dampak kenaikan harga BBM subsidi ke inflasi, Luhut mengatakan tergantung dari besaran kenaikan harganya.

Ia berpendapat, kenaikan harga BBM adalah salah satu cara pemerintah untuk mengurangi beban APBN.

Selain itu, pemerintah juga mengaku sudah melakukan upaya peralihan ke kendaraan listrik.

“Kami berharap bisa menekan penggunaan mobil dan motor berbahan bakar minyak untuk beralih ke kendaraan listrik,” tuturnya.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga membocorkan adanya bantuan sosial bila harga BBM subsidi benar naik.

“Desain bantuan sosialnya tidak berubah, seperti saat penyaluran di masa pandemi Covid-19,” ungkap Sri Mulyani.

Selain itu, platform penyaluran juga masih menggunakan sistem yang sama seperti saat pandemi Covid-19.

“Mungkin jumlah bulanannya atau jumlah manfaatnya bisa ditambahkan kalau dibutuhkan bantalan bansos,” jelasnya.

Sri Mulyani menegaskan, penyaluran bansos ini akan diperhatikan untuk segmen yang paling rentan.

“Akan memperhatikan segmen yang paling rentan seperti difabel dan masyarakat usia lanjut,” tambahnya.

Dia juga mengatakan, bansos akan memperhatikan penyaluran untuk segmen yang paling rentan.

“Tahun depan tidak dengan skema baru, atau seperti yang dilakukan Ibu Mensos, dengan memperhatikan segmen masyarakat yang paling rentan, seperti difabel dan masyarakat usia lanjut,” ujarnya.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker