Zelenskyy Ajak Pengusaha Indonesia Bantu Rekonstruksi Ukraina Pasca-Perang

Abadikini.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kiev, Rabu (29/6/2022) sore waktu setempat. Setelah berbicara selama kurang lebih dua jam, keduanya menggelar pernyataan pers bersama.

Menurut rilis Kantor Kepresidenan Ukraina yang dilansir Kompas TV, Jokowi dan Zelenskyy membicarakan berbagai isu, di antaranya adalah ekspor bahan pangan Ukraina untuk mengatasi krisis serta prospek kerja sama untuk membantu rekonstruksi pasca-perang Ukraina.

Zelenskyy mengajak kalangan usahawan Indonesia untuk membantu rekonstruksi Ukraina usai agresi militer Rusia.

“Saya mengundang Indonesia, perusahaan-perusahaan Indonesia, dan para ahli (Indonesia) untuk bergabung dalam implementasi proyek ini—proyek ekonomi terbesar sepanjang sejarah kami di Eropa,” kata Zelenskyy.

Sejak invasi diluncurkan pada 24 Februari, Rusia membombardir kota-kota Ukraina hingga porak-poranda. Infrastruktur penting seperti jalan, jembatan, dan gedung-gedung rusak akibat pertempuran.

Kerusakan selama perang Rusia-Ukraina yang masih berkobar membuat beban biaya rekonstruksi terus menumpuk bagi Kiev.

Kerugian finansial di Ukraina akibat perang belum bisa diperkirakan dengan tepat mengingat pertempuran yang masih berlangsung. Namun, ekonom sekaligus Presiden Bank Investasi Eropa (EIB) Werner Hoyer berani menyebut angka yang cukup fantastis.

Ekonom asal Jerman itu memperkirakan Ukraina butuh 1 triliun euro atau sekitar Rp15.700 triliun untuk rekonstruksi pasca-perang.

“Saya menaruh angka triliun di sini karena saya melihat angka-angka di ruang publik yang saya anggap benar-benar tidak realistis ketika saya melihat tingkat kerusakannya,” kata Hoyer pada 21 Juni lalu dikutip Bloomberg.

Zelenskyy sendiri berulangkali menegaskan bahwa Rusia harus bertanggung jawab secara finansial atas kerusakan-kerusakan di Ukraina. Di lain sisi, bantuan internasional tetap diperlukan.

Jokowi dan Zelenskyy pun mengaku telah menyepakati kebijakan bebas visa perjalanan antara Indonesia dan Ukraina.

Mengenai ancaman krisis pangan, Zelenskyy menegaskan Rusia harus mencabut blokade lautan Ukraina agar ekspor pangan bisa mengalir. Ia menuduh Kremlin sengaja “memeras” dunia dengan risiko kelaparan.

“Rusia memeras dunia dengan kelaparan. Ia memblokade pasokan pangan dari Ukraina, yang mana berperan menstabilisasi pasar dunia. Puluhan juta ton gandum dari Ukraina harus mencapai konsumen, khususnya rakyat Indonesia,” tegas Zelenskyy.

Zelenskyy pun berterima kasih atas kunjungan Jokowi dan undangan langsung menghadiri KTT G20 di Bali pada November mendatang. Jokowi merupakan pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Ukraina pasca-invasi Rusia.

“Ukraina benar-benar mengapresiasi dukungan rakyat Indonesia dan dukungan pribadi Anda, Pak Presiden (Jokowi), pada masa perang demi kebebasan dan kemerdekaan negara kami,” kata Zelenskyy kepada Jokowi.

Presiden Jokowi dijadwalkan akan ganti mengunjungi Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow setelah bertemu Zelenskyy di Kiev. Kunjungan ini rencananya akan digelar pada Kamis (30/6).

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker