Terungkap, Alasan Mantan Staf Khusus Ahok Keluar dari PSI karena mau Bantu Anies Baswedan

Abadikini.com, JAKARTA – Sunny Tanuwidjaja memutuskan hengkang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kabar itu mengejutkan publik lantaran alasan ia keluar dari PSI karena ingin membantu Anies Baswedan.  Lantas apa alasan Sunny ingin membantu Anies?

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengaku tak begitu mengetahui alasan mantan staf khusus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu ingin membantu Anies. Sebab, yang bersangkutan tak menyampaikan secara detail kepada DPP PSI.

“Tidak detail ya (Alasan Sunny ingin bantu Anies dan keluar dari PSI). Beliau sampaikan mau bantu Pak Anies,” kata Grace kepada Kompas TV, Rabu (29/6/2022).

Sebagai informasi, Sunny bergabung ke PSI sekitar tahun 2018 silam. Kala itu, Sunny terdaftar sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI.

Hal itu dibenarkan oleh Sekjen PSI Raja Juli Antoni. Ia mengungkapkan nama Sunny sudah terdaftar sejak lama di susunan kepengurusan PSI.

“Nama Sunny sudah ada di dokumen struktur kepengurusan PSI sejak lama. Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi, tidak perlu juga ditutupi. Dokumen itu adalah dokumen publik. Dokumen itu sudah menyebar dari dulu. Jadi bukan struktur kepengurusan baru,” kata Toni  Rabu (28/2/2018) silam.

Saat ini,  dukungan Sunny untuk Anies Baswedan memang belum terkonfirmasi. Namun yang pasti, Anies Baswedan merupakan satu di antara figur yang memang memiliki peluang dipilih pada Pilpres 2024.

Dalam survei Litbang Kompas periode Juni 2022, Anies Baswedan menempati posisi ketiga dalam papan atas elektabilitas capres 2024 yang dipilih.

Posisinya tepat berada di bawah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Selain itu, nama Anies Baswedan juga menjadi nama yang direkomendasikan Partai NasDem sebagai capres 2024.

Ia dipilih sebagai rekomendasi pertama, di antara nama lainnya yakni Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Tapi, sebagaimana diketahui, hingga kini bekas Mendikbud era Presiden Jokowi tersebut belum juga terdaftar dalam partai politik.

 

Sumber: Kompas TV

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker