Panas.. Amerika Serikat Tolak Klaim China Terkait Selat Taiwan

Abadikini.com, WASHINGTON – Hubungan diplomatik Amerika Serikat (AS) dan China semakin memanas, setelah Presiden Joe Biden menolak klaim Bejing terkait Selat Taiwan.

AS menegaskan menolak klaim China bahwa selat Taiwan bukanlah perairan internasional.

Dikutip dari Bloomberg, Minggu (19/6/2022), menurut sumber yang mengetahui masalah itu, sikap AS tersebut dikhawatirkan dapat memunculkan lebih seringnya tantangan di laut dari Taiwan tersebut.

Sebelumnya, pejabat China memang telah membuat pernyataan atas klaim tersebut berulang kali dalam pertemuan dengan pejabat AS dalam beberapa bulan terakhir.

Klaim itu meningkatkan prospek bahwa China mempersiapkan tantangan baru bagi pengaruh dan kekuatan militer AS di area kunci dari perselisihan kedua negara.

China memang telah lama menegaskan Selat Taiwan merupakan bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif mereka, dan oleh sebab itu membatasi aktivitas kapal militer asing di perairan tersebut.

China sendiri kerap memprotes pergerakan militer AS di Selat Taiwan.

Sumber itu juga mengungkapkan Biden telah mendapat pengarahan terkait permasalahan tersebut.

Ia juga mengatakan tim keamanan nasional AS tengah memeriksa klaim China untuk memahami dengan tepat apa yang perlu dilakukan.

Tim tersebut melihat bahasa yang digunakan China untuk menggambarkan selat itu dalam beberapa dekade sebelumnya, dan bekerja bersama sekutu AS untuk menilai interpretasi mereka terhadap bahasa tersebut.

Pejabat AS saat ini telah meningkatkan kekhawatiran bahwa klaim tersebut merupakan upaya yang disengaja untuk memperkeruh interpretasi hukum laut di sekitar Taiwan.

Klaim itu menunjukkan bahwa China menganggapnya sebagai jalur air internal.

Pemerintah AS pun telah menyampaikan posisinya ke Beijing yang menolak klaim tersebut.

Sumber itu mengungkapkan masih belum jelas apa maksud China terkait perairan internasional, namun mungkin dimaksudkan untuk mencegah AS berlayar melalui Selat Taiwan.

Praktik itu memang kerap dikritik Beijing karena merusak stabilitas dan mengirimkan sinyal yang salah kepada apa yang mereka katakan sebagai “pasukan kemerdekaan Taiwan”.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker