Surya Paloh Jaring Jenderal Andika Sebagai Capres, Partai Demokrat Cemburu, Ada Apa?

Abadikini.com, JAKARTA – Partai NasDem memasukkan nama Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Capres 2024 lewat Rakernas NasDem yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) kawasan Senayan, Jakarta Selatan beberapa hari yang lalu.

Terjaringnya sosok Jenderal Andika Perkasa itu menimbulkan sebuah kecemburuan di kubu Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief.

Andi mempertanyakan alasan Surya Paloh menyebut nama Jendral Andika Perkasa yang diketahui aktif sebagai TNI yang menjabat Panglima TNI.

“Bolehkan Pak Andika dipinang menjada calon capres? Pasti boleh. Namun menggodanya berpolitik di saat menjadi Panglima TNI, saya tak mengerti maksud Pak Surya Paloh,” kata dia dikutip dari Twitter pribadinya, Sabtu (18/6/2022).

Sebelumnya Surya Paloh mengumumkan tiga nama bakal calon Presiden (Capres) yang diusung partainya.

Tiga nama tersebut keluar berdasarkan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) NasDem yang dibacakan Surya Paloh pada Jumat, 17 Juni 2022 malam.

“Saya akan membuka hasil rekomendasi Rakernas yang ditujukan kepada saya, memutuskan dan menetapkan rekomendasi bakal calon presiden yang akan diusung partai Nasdem pada tahun 2024,” ucapnya.

Surya Paloh kemudian mengumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menjadi bakal capres yang akan diusung oleh Partai NasDem.

Seperti dikutip redaksi dari berbagai sumber berikut biografi Jenderal Andika Perkasa:

Jenderal Andika Perkasa adalah pria kelahiran Bandung, 21 Desember 1964, dia merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1987 yang menyandang tiga gelar master (S2) sekaligus.

Setelah lulus dari Akmil, Andika langsung bergabung dengan jajaran korps baret merah, Kopassus.

Kariernya dimulai sebagai komandan peleton hingga berangsur-angsur naik menjadi Dansub Tim 2 Detasemen 81 Kopassus (1991), Den 81 Kopassus (1995), Danden-621 Yon 52 Grup 2 Kopassus (1997), Pama Kopassus (1998), dan Pamen Kopassus (1998).

Pada 2002, Andika diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus. Kembali bertugas dalam waktu singkat, ia kemudian dimutasi menjadi Kepala Seksi Korem 051/WKT Dam Jaya.

Belum genap setahun, ia dimutasi dan menjabat sebagai Pabandya A-33 Direktorat A Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

Selama bertugas, Andika banyak menghabiskan waktunya untuk pendidikan. Dalam kurun waktu 2003 hingga 2011, lulusan S-1 sarjana ekonomi dalam negeri itu berada di Washington DC, Amerika Serikat, untuk memperoleh pendidikan militer.

Andika Perkasa pernah mengenyam pendidikan Strata 1 (S1) jurusan Ekonomi di dalam negeri.

Sementara gelar Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3), Andika Perkasa mendapatkannya saat melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat.

Andika Perkasa adalah lulusan dari The George Washington University, National Defense University, serta Harvard University.

Setidaknya, Andika menyandang tiga gelar S2, yakni MA, MSc, dan MPhil, serta satu gelar S3 PhD. Sementara di bidang kemiliteran, Andika merupakan lulusan Akmil pada 1987.

Sejak Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden, karier Andika makin moncer.

Hanya dua hari setelah Jokowi-JK dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Pangkatnya naik menjadi mayor jenderal. Dua tahun ia mengawal Presiden Jokowi, pada 2016 Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.

Jabatan itu dia emban kurang lebih selama dua tahun.

Pada 2018, dia diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad).

Pangkatnya dinaikkan menjadi letnan jenderal.

Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Dia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada pemilu gubernur Sumatera Utara.

Berikutnya, menantu mantan Kepala BIN Hendropriyono ini dilantik Jokowi sebagai KSAD.

Dia dilantik lewat keputusan Presiden Nomor 97/TNI Tahun 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan KSAD, yang ditetapkan 22 November 2018.

Sejak 17 November 2021, Andika Perkasa resmi jadi Panglima TNI ke-21.

Saat dilantik, dia Panglima TNI tertua sepanjang sejarah.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker