Trending Topik

Cerita Umat Muslim di Prancis Tinggalkan Negara Karena Islamofobia

Abadikini.com, JAKARTA – Seorang pasangan suami istri bernama Bilal (27) dan Rahma mengaku meninggalkan Prancis sejak dua tahun lalu. Pasangan keturunan Aljazair dan Tunisia ini menetap di Istanbul, Turki.

“Saya lahir di Prancis, saya hanya pernah ke Aljazair beberapa kali pada hari libur. Saya bahkan tidak berbicara bahasa Arab! Saya orang Prancis secara historis dan budaya, tetapi saya merasa dipandang sebagai warga negara yang kurang matang, “kata Bilal dilansir dari Middle East Eye Selasa (31/5/2022).

Ketika dia mengingat kembali kehidupan sehari-harinya di Prancis, Bilal mengingat ketakutannya yang terus-menerus akan dipandang sebagai orang luar.

Melansir hops.id, suatu momen yang terpatri dalam ingatannya adalah hari ketika manajer kantornya mengatakan kepadanya bahwa dirinya yang muslim telah menjadi sumber perdebatan di antara para staf.

Alasannya? Wajahnya seperti seorang Arab dengan janggut.

“Saya lelah karena harus bekerja dua kali lebih keras untuk membuktikan diri,” katanya.

“Jujur, itu tidak selalu berhasil,” kata Bilal.

Di lain sisi, Fateh Kimouche adalah pendiri situs web Al Kanz, sebuah platform untuk konsumen muslim Prancis.

“Anda tahu, ini seperti ketika Anda mencintai seorang wanita tetapi Anda tidak bisa hidup dengannya lagi,” kata Kimouche, mengacu pada semakin banyak sesama muslim yang meninggalkan Prancis.

“Ini adalah eksodus diam-diam. Orang-orang ini mengatakan hal yang sama: Saya mencintai Prancis tetapi saya akan pergi. Motivasi utama mereka adalah melarikan diri dari iklim islamofobia. Hidup di Prancis penuh tekanan,” katanya.

Pada tahun 2021, Kementerian Dalam Negeri Prancis mencatat 171 serangan pada muslim karena Islamofobia. Serangan tersebut meningkat 32 persen hanya dalam satu tahun.

Karena pengumpulan data etnis tetap dilarang di Prancis, tidak mungkin untuk mengukur dengan tingkat akurasi berapa pun jumlah muslim yang meninggalkan negara itu.

Tetapi Michel Pham, founder Muslim Expat, sebuah situs web yang mendukung muslim berbahasa Prancis yang tinggal di luar negeri, melihat tren yang jelas muncul.

“Saat ini, website kami mendapatkan sekitar 7.000 pengunjung per bulan,”

Di papan diskusi situs web, pertanyaan paling umum yang diajukan menyangkut kondisi kehidupan di negara-negara seperti Inggris, Kanada, Turki, dan Uni Emirat Arab. (*)

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker