Benny Harman Siap Lapor Balik Pemilik Resto di Labuan Bajo ke Polisi

Abadikini.com, JAKARTA Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat Benny K Harman membantah telah melakukan penganiayaan atau kekerasan terhadap karyawan restoran di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bahkan, dia berencana melaporkan pihak restoran lantaran diduga telah melakukan pencemaran nama baik dan penyebaran informasi bohong atau sesat. “Bukan tampang saya menganiaya orang,” kata Benny kepada wartawan, Kamis (26/5/2022).

Benny mengaku memang dirinya telah mendengar kabar dilaporkan ke polisi oleh Manajer Mai Cenggo Resto dengan tuduhan diduga melakukan penganiayaan atau kekerasan. Ia justru menuding kalau pihak Manajer Mai Cenggo Resto telah menyebarkan berita bohong.

“Bahwa hari ini saya dengar kabar bahwa saya dilaporkan oleh Manager Mai Cenggo ke polisi dengan tuduhan melakukan kekerasan. Manager Mai Cenggo juga menyebarkan berita bohong kepada masyarakat bahwa saya melakukan kekerasan berkali-kali atau menampar tiga kali terhadap karyawan Resto Mai Cenggo. Kekerasan apa yang saya lakukan? Bukankah pihak Manager Resto Mai Cenggo yang sebenarnya telah melakukan kekerasan perlakuan terhadap kami?,” tuturnya.

Untuk itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini pun mengaku tak terima dan akan melaporkan balik ke polisi lihak restoran dengan tuduhan pencemaran nama baik dan penyebaran informasi sesat.

“Pihak kami akan mengajukan laporan polisi atas perbuatan tidak menyenangkan yang kami terima dan juga melaporkan ke polisi pencemaran nama baik, hoaks, dan menyebarkan informasi sesat kepada publik,” tuturnya.

Kronologi

Politisi Partai Demokrat itu menjelaskan kronologi kejadian di mana pada Selasa, 24 Mei 2022, dia bersama istri dan anak serta saudara makan di Restoran Mai Ceng’go sekitar pukul 12.30 WITA.

“Setelah masuk restoran, kami langsung diarahkan ke lantai bawah di dalam ruangan VIP ber-AC. Kami sendiri memilih tempat/meja dari sekian meja yang ada, kami duduk dan tidak ada tulisan atau pemberitahuan apa pun dari resto bahwa meja yg kami duduk sudah dipesan (reservasi),” jelasnya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (26/5).

Setelah memesan makanan, mereka disuruh menunggu untuk segera dilayani. Namun sekitar 15 menit kemudian, tanpa ada basa basi mereka diberitahu untuk segera meninggalkan ruangan karena ruangan terpakai/sudah direservasi.

“Kami dipersilakan keluar. Saya tanya mengapa kami disuruh keluar, apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan ber-AC. Memang saya pakai celana pendek dan baju kaus, lagi lusuh karena baru dari kerja di kebun,” ungkapnya.

Karena merasa diperlakukan secara tidak wajar, Benny bermaksud bertemu dengan Manajer Resto atau pemilik resto, apa sebenarnya yg terjadi.

“Kami memberitahu karyawan yg melayani untuk memberitahu manajer atau pemilik bahwa kami ingin bertemu agar tidak terjadi salah paham,” jelasnya.

Karena lama menunggu, Benny lalu mendatangi “front desk” dan meminta agar bisa bertemu dengan manajer atau pemilik.

“Di ‘front desk’ itu kami menerima informasi bahwa tamu barusan reservasi per telepon setelah kami sekeluarga datang ke tempat itu sehingga kami semakin merasa bahwa kami diperlakukan semena-mena,” katanya.

Berdasarkan pengakuan karyawan, manajer restoran sedang berada di Bali. Dia bertanya siapa yang suruh mengeluarkannya dari ruangan dan alasannya apa, tetapi karyawan itu tidak menjawab.

“Saya mendorong muka si karyawan dan mengingatkan agar perlakuan terhadap pengunjung harus sopan dan santun,” katanya.

Dia mengingatkan para karyawan dan semua pemilik restoran agar selalu bersikap santun kepada semua pengunjung karena Labuan Bajo telah menjadi destinasi pariwisata super premium.

“Setelah bertemu dengan ibu yang diduga sebagai pemilik restoran di ruangan itu, kami lalu pulang dengan penuh kecewa dan mencari makanan di resto yang lain,” katanya.

Bahkan, menurut Benny, pihak restoran yang diwakili Kiki dan Rikardo selaku karyawan yang mengusirnya telah menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan mereka.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker