BSSN Sebut Terjadi 1,65 Milyar Serangan Siber Sepanjang 2021

Abadikini.com, JAKARTA – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat terdapat lebih dari 1,65 miliar anomali trafik keamanan siber pada periode Januari-Desember 2021.

Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala BSSN Irjen Luki Hermawan dalam peluncuran laporan tahunan monitoring keamanan siber 2021 pada Rabu (30/3).

“Kami memantau dari hasil monitoring di sepanjang 2021 ada ancaman anomali trafik yang besar sekali, yaitu lebih dari 1,65 miliar serangan siber,” ujarnya.

Luki mengungkap dari total anomali trafik tersebut paling banyak berasal dari infeksi malware, yakni sebesar 62 persen.

Selanjutnya berasal dari aktivitas trojan sebesar 10 persen dan information gathering (pengumpulan informasi untuk mencari celah keamanan) sebesar 9 persen.

“Sementara sisanya tren kasus insiden siber di Indonesia berupa web defacements, data breach, human operated ransomware, advance persistent threat,” jelasnya.

Lebih dia, tingginya persentase infeksi malware pada anomali trafik tersebut juga menjadi indikasi tingginya ancaman infeksi maupun pencurian informasi terhadap pelbagai aktivitas masyarakat di internet.

Luki menilai kondisi tersebut menjadi salah satu tantangan keamanan siber di Indonesia dalam proses transformasi digital.

Oleh sebab itu dia meminta kepada seluruh pemangku kepentingan dapat membangun kesadaran pentingnya keamanan siber bagi khalayak umum.

“Karena pemanfaatan digitalisasi di tahun ke depan pascapandemi berakhir akan diikuti penggunaan digital yang luar biasa,” ujarnya.
.
Selain itu Luki juga mengatakan selama 2021 juga telah terjadi 5.574 kasus peretasan di pelbagai sektor. Rinciannya di lingkungan pendidikan tinggi sebesar 36,49 persen, situs swasta sebesar 25,1 persen, dan situs pemerintah daerah sebesar 18,23 persen.

“Karenanya, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa berkolaborasi serta bersinergi dalam menjaga keutuhan ruang nasional dari berbagai ancaman siber,” ungkapnya.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker