LaNyalla: Filosofi Karate Dapat Bangun Karakter Bangsa
Abadikini.com, JAKARTA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menegaskan filosofi yang tertanam dalam Karate yaitu ‘Do’ dapat membangun karakter bangsa. Karena ‘Do’ merupakan sifat atau jiwa ksatria, dalam bersikap, berlatih, bertarung dan melakukan apapun.
LaNyalla menyampaikan hal itu ketika membuka secara virtual Kejuaraan Daerah Lemkari 2022 Riau di Pekanbaru, Sabtu (29/1/2022).
“Di organisasi karate atau di perguruan, ‘Do’ ini harus benar-benar diterapkan.
Seorang karateka harus hormat kepada orangtua, kepada guru, harus rajin, dan disiplin. Ketika ‘Do’ ini diterapkan, maka saya yakin para karateka akan menjadi pribadi-pribadi yang kuat, sabar dan santun,” jelasnya.
Menurut LaNyalla, semua olahraga, terutama bela diri prestasi, selalu memberi kontribusi positif. Selain menyehatkan fisik dan mental, bela diri juga melatih olah pikir dan olah nafsu. Karena di dalam bela diri harus ada keseimbangan emosi dan mental, serta kekuatan fisik.
“Ini sangat penting bagi generasi muda, terutama pelajar dan mahasiswa. Melalui olahraga ini para remaja dapat belajar menghormati diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka juga belajar konsentrasi lebih tinggi dan meningkatkan disiplin,” tegas Mantan Ketua Umum PSSI itu.
LaNyalla menjelaskan, bagi para Senator DPD RI, Lemkari sudah tidak asing lagi. Ada dua Senator DPD RI berada di dalam keluarga besar Lemkari. Yakni Senator asal Sumatera Barat Leonardy Harmaini yang merupakan Ketua Umum PB Lemkari periode 2020-2024, dan Senator asal Riau, Misharti, yang mendapat amanat sebagai Ketua Lemkari Riau.
“Bisa dibilang Lemkari merupakan bagian dari keluarga besar DPD RI. Dengan kedekatan ini, kita bisa bersinergi membangun bangsa lewat olahraga,” ujarnya lagi.
Dijelaskannya, Karate yang dibawa ke Indonesia oleh mahasiswa yang pulang dari pendidikan di Jepang, merupakan cabang olahraga bergengsi karena telah dipertandingkan di ajang Olimpiade.
Lemkari sebagai salah satu organisasi Karate tertua di Indonesia dan berdiri sejak tahun 1970 juga telah melahirkan atlet-atlet berprestasi baik di tingkat
nasional maupun di tingkat internasional.
“Perlu kita mengingat bagaimana putra-putri Karate-Do Indonesia berjuang meraih medali di Asian Games 2018 lalu. Begitu juga di Kejuaraan Karate di Kazakhstan. Untuk itu kita patut memberikan apresiasi dan dukungan kepada atlet-atlet yang akan bertanding hari ini. Semoga kelak akan membawa nama Riau, baik di even nasional maupun internasional,” ucap dia.
LaNyalla juga berharap even dan kejuaraan seperti Kejurda harus mendapat dukungan semua pihak. Pemerintah pusat dan Provinsi agar senantiasa menaruh perhatian besar terhadap atlit yang berprestasi agar diberikan kemudahan dan beasiswa dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Sudah sepatutnya kita memberi perhatian kepada para atlit kita yang kelak akan membawa nama harum Provinsi dan negara,” katanya.
Terpenting, ditambahkannya, selalu junjung semangat sportivitas karena olahraga mengajarkan kedisiplinan, jiwa sportif, pantang menyerah, jiwa kompetitif, sekaligus semangat bekerjasama.
“Semoga ajang Kejurda dapat menemukan bibit-bibit unggul yang memiliki bakat dan potensial yang dapat mewakili Indonesia dalam even internasional. Tetap sportif, respect dan fairplay,” tegasnya.