Peneliti Kembangkan Virtual Reality untuk Rekonstruksi Bentuk Manusia

Abadikini.com, JAKARTA – Kemajuan pesat Computer Vision dan representasi objek tiga dimensi memungkinkan pengembangan alat Virtual Reality dan perluasan implementasinya.

Meskipun saat ini implementasi Virtual Reality baru terbatas pada hiburan atau pendidikan, permintaan untuk rekonstruksi gambar tiga dimensi menggunakan Virtual Reality di banyak bidang lainnya mengalami peningkatan, termasuk kedokteran.

“Saya yakin bahwa sebagian besar format komunikasi masa depan akan melibatkan Virtual Reality, baik itu kunjungan ke dokter atau menjelajahi latar film yang sedang ditonton,” kata Dr Rytis Maskeliunas, kepala peneliti di Departemen Teknik Multimedia di KTU dikutip dari rilis pers via Eurekalert pada Jumat (28/1/2022).

Maskeliunas menyebut, saat ini memang sudah tersedia sistem konferensi video dengan konsep seperti holografik. Konsep ini memungkinkan para peserta konferensi video untuk berbicara satu sama lain seolah-olah mereka berinteraksi dalam kehidupan nyata.

Namun, menurut dia, solusi rekonstruksi gambar tiga dimensi yang ada saat ini memiliki kelemahan. Salah satunya adalah pengaturan rumit dari beberapa kamera dan daya komputasi yang diperlukan untuk pemrosesan. Hal ini berdampak pada proses rekonstruksi objek menjadi tidak praktis dan terlalu mahal.

Mengatasi masalah ini, tim peneliti dari KTU yang dipimpin oleh Maskeliunas mengusulkan solusi Computer Vision dengan metode berbasis Deep Learning yang dapat merekonstruksi postur manusia secara lebih baik.

Jaringan adversarial tiga tahap digunakan untuk menangani derau pada sensor kedalaman (depth sensor noise). Jaringan ini juga melakukan penyempurnaan data depth sensor untuk rekonstruksi bentuk manusia tiga dimensi secara penuh.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker