Tsunami Dahsyat Terjang Tonga Hingga AS

Abadikini.com, JAKARTA – Letusan gunung berapi besar di Tonga memicu kerusakan signifikan di negara itu. Ibu kota Nuku’alofa tak hanya tertutup debu tapi juga diterjang tsunami setinggi 1,2 meter.

Gunung Hunga Tonga-Hunga Ha’apai meletus dahsyat Sabtu (15/1/2022). Ini juga memicu tsunami di garis pantai Pasifik, bahkan hingga Jepang ke Amerika Serikat (AS).

Mengutip AFP gelombang sekitar 1,2 meter melanda sepanjang pantai Pasifik Jepang, tepatnya di pulau selatan terpencil, Amami Oshima. Pantai timur Hokkaido serta wilayah barat daya Kochi dan Wakayama juga dilanda tsunami setinggi 0,9 meter.

Pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan tsunami. Penyiar NHK juga meminta warga untuk berlindung ke wilayah lebih tinggi.

Letusan tersebut juga memicu gelombang setinggi 1,74 meter di Chanaral, Chile. Padahal wilayah ini, lebih dari 10.000 kilometer jauhnya.

Gelombang yang lebih kecil juga terlihat di sepanjang pantai Pasifik dari Alaska, AS ke Meksiko. Di kota Santa Cruz, California, banjir juga terjadi akibat gelombang pasang yang ditimbulkan oleh tsunami,

Mengutip Reuters, pihak berwenang mengatakan dua wanita tenggelam di pantai di Peru utara karena “gelombang anomali” yang disebabkan oleh letusan. Puluhan orang juga disebut membutuhkan penyelamatan dari banjir di selatan negara itu.

Lalu bagaimana dengan RI?
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) RI memastikan tsunami yang terjadi tidak akan berdampak sampai Indonesia. “Tsunami tidak sampai (berdampak) ke Indonesia,” ujar Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Gunung Hunga Tonga-Hubga Ha’apai terletak sekitar 30 kilometer tenggara Pulau Fonuafo’ou di Tonga. Gunung itu telah aktif sejak 20 Desember 2021, tapi dinyatakan tidak aktif pada 11 Januari 2022.

Posisi gunung berada di bawah laut. Survei Geologi AS mencatat letusan itu dengan gempa berkekuatan 5,8 pada kedalaman nol.

Ilmuwan yang juga seorang dosen di Sekolah Geologi Universitas Otago, Selandia Baru, Marco Brenna, menggambarkan dampak letusan masih relatif ringan. Tetapi mengingatkan potensi letusan lain dengan dampak yang jauh lebih besar masih menghantui.

“Ada reservoir magma di kedalaman 5 hingga 6 km yang telah memotori letusan sebelumnya, dan kemungkinan peristiwa yang sedang berlangsung juga diprakarsai oleh reservoir yang sama,” katanya.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker