Spektakuler, Uni Emirat Arab Borong 80 Jet Tempur Rafale Versi Terbaru Buatan Prancis

Abadikini.com, ABU DHABI – Uni Emirat Arab menandatangani kesepakatan spektakuler untuk pembelian 80 jet tempur Rafale versi terbaru buatan Prancis.

Ini pesanan internasional terbesar yang pernah dibuat untuk Rafale, kata para pejabat pada hari Jumat (3/12/2021) saat Presiden Prancis Emmanuel Macron berkunjung ke Uni Emirat Arab.

Emirat di teluk Arab itu akan menjadi negara pertama di luar Prancis yang menggunakan Rafale F4, versi terbaru dan tercanggih jet tempur buatan Dassault Aviation Prancis.

Menurut pemerintah Prancis, Uni Emirat Arab juga setuju membeli 12 helikopter angkut militer Caracal. Emirat di teluk itu adalah salah satu pelanggan terbesar industri pertahanan Prancis.

“Ini adalah hasil dari kemitraan strategis antara kedua negara, mengonsolidasikan kapasitas mereka untuk bertindak bersama demi otonomi dan keamanan mereka,” kata pernyataan istana kepresidenan Prancis.

Prancis mengatakan kesepakatan untuk jet dan helikopter bernilai sekitar 19 miliar Euro atau sekitar Rp310 triliun. Laporan lain menyebutkan nilai kontrak adalah 17 miliar euro. Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly dalam tweetnya menyebut kesepakatan itu bersejarah dan mengatakan hal ini akan berkontribusi langsung pada stabilitas regional.

Sebagaimana dilaporkan Reuters, pesanan Rafale ini menjadi yang terbesar dibuat secara internasional untuk pesawat sejak mulai beroperasi pada tahun 2004. Dengan membeli Rafale yang dibangun oleh Dassault, UEA mengikuti jejak pesaingnya di Teluk yakni Qatar yang telah membeli 36 pesawat serta Mesir yang memesan 24 pada 2015 dan 30 pada awal tahun ini.

Pesawat yang dibeli Uni Emirat Arab akan menjadi yang tercanggih karena merupakan model F4 yang masih menjalani program pengembangan dengan biaya 2 miliar euro atau sekitar Rp37 triliun. Pengembangan dijadwalkan selesai pada 2024 dan pesawat akan dikirim mulai 2027.

Negosiasi untuk jet tempur Rafale telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. dengan Abu Dhabi awalnya secara terbuka menolak tawaran Prancis untuk memasok 60 pesawat pada tahun 2011 karena menyebutnya tidak kompetitif dan tidak bisa dijalankan.

Rafale sejak itu membuat terobosan di pasar internasional meskipun ada persaingan dari Amerika dan pabrikan Eropa lainnya. Sekarang pesawat memiliki enam klien asing termasuk Qatar, India, Mesir, Yunani dan Kroasia.

Menurut laporan parlemen Prancis UEA sudah menjadi pelanggan terbesar kelima untuk industri pertahanan Prancis dengan 4,7 miliar euro dari 2011-2020. Paris sendiri memiliki pangkalan militer permanen di ibu kota Emirat tersebut.

Sumber-sumber pertahanan mengatakan Rafale akan menggantikan armada Mirage dan tidak mungkin menggantikan F-35 Amerika. Hal ini karena Uni Emirat Arab terus melindungi keamanannya dengan dua pemasok utama Prancis dan Amerika Serikat

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker