Program Pembangunan dan Ekonomi Menjadi Tugas Keras Bupati Konut Ruksamin

Abadikini.com, WANGGUDU – Peningkatan ekonomi dan pembangunan sarana prasarana (sarpras) infrastruktur menjadi progres kerja Pemerintah Daerah (Pemda), Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), di 2022 nanti

Dibidang infrastruktur, Pemda Konut dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, Ruksamin-Abu Haera ini, memprioritaskan pembaharuan wajah Ibu Kota Wanggudu. Program itu telah dikupas tuntas dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2022.

Keseimbangan program pembangunan dan ekonomi menjadi tugas keras Bupati Konut, Ruksamin untuk kembali memulihkan prekonomian dimasa Pandemi covid-19 yang masih melanda. Selain, gencar laksanakan vaksinasi, penyaluran bantuan sembako dan bantuan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Ruksamin juga, gagas program Pengembangan Program Kebun Pekarangan (PPKP).

Motode itu telah disepakati dalam rapat resmi yang digelar bersama seluruh pejabat eselon l,ll,lll, dan lV lingkup Pemda Konut usai melakukan pembahasan APBD 2022 disalah satu Hotel di Kota Kendari, Senin (29/11/2021). Turut dihadiri, Wakil Bupati, Sekda, Ketua dan anggota DPRD, Kapolres Konut, Kepala Posbin Daerah Konut, dan Pabung Kodim 1417/Kendari.

Poin penting pada program PPKP yang digagas Bupati Konut, Ruksamin yaitu, tiap instansi secara menyeluruh diwajibkan berinovasi untuk memanfaatkan lahan tidur dikelolah sehingga dapat menjadi nilai ekonomi. Pelaksananya, masing-masing dinas bekerjasama dengan para kelompok tani.

“Bukan lagi dinas yang kerja, atau Pemerintah Kecamatan, Lurah, tapi para kelompok tani yang ahli dibidangnya. Jadi, senergitas terbangun baik Pemda dan masyarakat. Hasilnya dinikmati bersama, para petani kita ikut sejahtera,” kata Ruksamin dalam sambutannya seperti dikutip dari media lokal sepempat, Senin (29/11/2021).

Program PPKP, juga menyasar ke lahan-lahan tidur masyarakat untuk didominasikan bersama Pemda menjadi lahan yang memiliki nilai ekonomi sesuai kebutuhan, baik itu untuk perkebunan, pertanian, peternakan dan tambak.

“Yang biyayai pemanfaatan lahannya dari Dinas, anggarannya sudah disiapkan. Program PPKP, tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) yang sementara kita proses. Kondisi lahannya tinggal dilihat untuk memberdayakan kelompok tani, baik petani tambak, peternak, kebun dan perikanan,” ujar bupati 2 periode ini.

Memaksimalkan langkah kegiatan, Pemda Konut menggandeng pihak Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Konut, Bulog dan Perusahaan Morowali untuk membeli hasil panen yang diperoleh. Sehingga, roda prekonomian terus berputar dan dirasakan langsung baik pamerintah, masyarakat, dan petani.

“Kita sudah melakukan penandatangan MoU/nota kesepahaman dengan pihak Perumda dan Bulog. Serta pihak Perusahaan Morowali, untuk memenuhi kebutuhan pasar 48 ton pertiga harinya. Perumda Konut, siap menampung, membeli hasil dari pengelolaan pekarangan tersebut,” terang Ruksamin yang menyandang gelar doktor.

“Kepada masyarakat yang memiliki lahan silahkan membuka untuk di kelola oleh dinas/OPD maupun Pejabat lingkup Pemda Konut. Dan kami prioritaskan pada lahan yang berada di pinggir jalan, agar sepanjang jalan memberikan nuansa atau ciri khas ketika berada di wilayah Konawe Utara,” tambahnya.

Mantan Ketua DPRD Konut ini menyampaikan, pembangunan ekonomi dan infrasturuktur merupakan salah satu janji politik di Konasara Jilid ll yang harus dituntaskan. Baginya, yang menjadi tantangan besar disektor ekonomi, yang disebabkan munculnya wabah virus covid-19 sehingga, ekonomi merosot dan membuat masyarakat kesusahan.

“Sesuai misi ketiga dari Konasara Jilid II yaitu mewujudkan keadilan sosial dan nilai tambah dalam pengelolaan sumber daya alam, guna meningkatkan daya saing ekonomim. Atas dasar inilah, saya mewajibkan Kepada seluruh OPD, maupun pejabat lingkup Pemda Konut, agar mengelola setiap pekarangan yang ada. Baik lahan sendiri, maupun masyarakat di Konut yang nantinya akan tertuang dalam Perda,” tegas ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sulawesi Tenggara ini.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker