Tak Sejalan dengan Ketum, Pengurus NasDem Aceh Nyatakan Mundur Secara Berjamaah

Abadikini.com, ACEH – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi menghadapi masalah di internal kepengurusannya yang baru menjabat dua bulan, 28 hari. Sejumlah pengurus diketahui menyatakan mundur lantaran kecewa terhadap kepemimpinannya.

Wakil Ketua Bidang Pertanian, Peternakan dan Kemandirian Desa, DPW Partai NasDem Aceh, Wahyu Saputra mengatakan dia sangat kecewa berat terhadap Ketua DPW, Teuku Taufiqulhadi.

Ia menilai Taufiqulhadi tidak konsisten dalam mengambil keputusan dan tak ada komitmen dalam berpartai.

Menurutnya, dalam mengambil tindakan, Taufiqulhadi tidak berdasarkan keputusan yang sudah ditetapkan dalam rapat wilayah.

“Misalnya dalam hasil rapat DPW yang diputuskan A, setelah rapat menjadi B, begitulah tidak punya komitmen,” ucap Wahyu dikutip pada, Kamis (25/11/2021).

Rasa kekecewaannya semakin memuncak, ketika Ketua DPW Nasdem itu meminta pihaknya untuk menyusun struktur kepengurusan di Kabupaten Pidie dan kepangurusan sudah siap untuk di SK-kan, tetapi Taufiqulhadi malah menunjuk orang lain yang tidak masuk dalam struktur.

“Main tunjuk Pengurus DPD kabupaten/kota sesuka hatinya, secara manusiawi saya malu dengan orang yang telah saya ajak bergabung,” ujarnya.

Padahal sebelumnya dalam rapat pengurus DPW sudah sepakat untuk mempertahankan ketua lama yaitu Jamaluddin, dan tiba-tiba menunjuk Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud sebagai ketua baru. Hasil rapat DPW dia patahkan sendiri.

“Di Aceh Utara lebih parah lagi. Dia minta salah seorang anggota DPRK, namanya Iskandar untuk menyusun kepengurusan. Tiba-tiba dia tunjuk orang lain jadi ketua, namanya Zubir HT. Tanpa rapat DPW NasDem,” ungkap Wahyu.

Wahyu mengaku memilih mundur dari partai karena sudah tidak sejalan dengan gaya kepemimpinan ketua partai yang dinilai sangat otoriter.

Melansir dari berita media lokal modusaceh, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Aceh Besar, Marwan Muhammad. Menurutnya jika melihat kondisi partai sekarang yang sering gonta-ganti kepengurusan, ia malah memilih untuk mengundurkan dari calon ketua.

Marwan mengaku telah menandatangani fakta integritas partai, karena bagi daerah yang masuk dalam daftar perombakan kepengurusan disampaikan secara lisan kepada calon Ketua DPD untuk segera membentuk struktur kepengurusan masing-masing, tetapi itu juga telah dibatalkan seraya pengunduran dirinya.

“Kalau sering gonta-ganti kepengurusan, saya memilih mundur beserta usulan saya, tujuannya supaya calon pengurus baru ini dapat menyusun sesuai dengan orang-orang yang bisa diajak bekerja, ini demi kebaikan partai juga,” ujarnya.

Sementara itu calon Sekretaris DPD Partai NasDem Aceh Besar, Basyaruddin yang termasuk dalam struktur kepengurusan calon Marwan Muhammad tadi juga menyatakan mengundurkan diri.

“Melihat dinamika politik yang terjadi di internal partai, saya menyatakan mengundurkan diri sebagai anggota NasDem, dunia dan akhirat, bukan hanya saya saja, kami semua calon pengurus yang diusulkan sampai ke tingkat kecamatan yang telah menandatangani fakta integritas mengundurkan diri secara berjamaah,” katanya.

Mantan kombatan GAM ini juga menyayangkan sikap partai yang memberhentikan Nahrawi sebagai Sekjen Partai, padahal baru dua bulan lebih menjabat.

“Ini merupakan sikap yang tidak beradab, menurunkan sahabat di tengah jalan,” ujarnya. (*)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker