Capten Ali Ibrahim Paparkan Potensi Perikanan Budidaya Dalam Rakor Terbatas Bersama Gubernur Malut

Abadikini.com, TIDORE  – Walikota Tidore Kepulauan Capten Ali Ibrahim menghadiri rapat koordinasi (Rakor) terbatas Sektor Perikanan Budidaya di Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).

Rakor terbatas ini dihadiri oleh kepala-kepala daerah se Provinsi Maluku Utara (Malut), Gubernur Malut, Rektor Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), para Dekan dan Dosen Perikanan Unkhair Ternate, para Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan se-Provinsi Malut dan sejumlah peserta lainnya.

Atas nama Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Capten Ali menyampaikan rasa hormat dan apresiasi kepada Bupati Halsel, Usman Sidik yang juga selaku tuan rumah atas pelaksanaan Rakoor terbatas Sektor Perikanan Budidaya hari ini.

“Tentunya juga ucapan terima kasih, dan syukur dofu-dofu kepada para Bupati dan Wali Kota beserta rombongan yang akan hadir pada Rapat Koordinasi terbatas Sektor Perikanan Budidaya,” kata Capten Ali, Selasa (24/8/2021).

Lebih lanjut Capten Ali Ibrahim memaparkan bahwa, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah laut yang dapat dikelola sebesar 5,8 juta km2, serta memiliki keanekaragaman sumberdaya kelautan dan perikanan yang sangat besar.

Sebab kata dia, produk perikanan menyediakan 54 persen dari seluruh protein hewani yang dikonsumsi masyarakat. Perikanan juga merupakan salah satu kontributor terbesar dalam menciptakan lapangan pekerjaan, baik langsung maupun tidak langsung.

Lanjut Capten Ali menuturkan, perikananbudidaya merupakan sektor yang pertumbuhannya masih dapat terus dipacu, mengingat pemanfaatan potensi yang ada masih rendah dibanding luas lahan yang tersedia.

Karena itu terang Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Maluku Utara ini bahwa, potensi lahan budidaya di Indonesia diperkirakan mencapai 17.7 Juta Ha, sedangkan total pemakaian baru mencapai 1,1 Juta Ha.

“Untuk potensi perikanan budidaya pada sektor perikanan budidaya air laut seperti ikan, kerang dan rumput laut seluas 8,3 juta Ha, sektor perikanan budidaya air payau atau tambak seluas 1,3 juta Ha, dan sektor perikanan budidaya air tawar seluas 2,2 juta Ha,” ujar Capten Ali.

Dia menyebut, Kota Tidore Kepulauan  sebagai salah satu daerah kepulauan di Provinsi Malut mulai melirik potensi kelautan budidaya sebagai salah satu peluang untuk dikembangkan.

Dengan luas wilayah 287.509 Ha, yang terdiri dari 12 Pulau, 8 Kecamatan dan 89 Desa Kelurahan, Kota Tikep hendak mengembangkan pengelolaan perikanan budidaya sebagai salah satu sektor andalan yang cukup potensial dan bernilai ekonomis bagi masyarakat.

“Di Dowora, Tidore Timur kami kembangkan Udang Vaname, Di Perairan Jiko Cobo kami bangun Keramba, Jaring Apung, di Pulau Mare kami dorong budidaya Ikan Bandeng, sementara di Guraping, Galala dan Tayawi di Pulau Halmahera kami fokus pada pembudidayaan ikan Nila, Ikan Mas dan Ikan Mujair,” urainya.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker