Hamdalah, Angka Stunting di Tidore Terus Menurun

Bany panggilan akrabnya, menyatakan bahwa saat ini ada dua intervensi untuk upaya pencegahan stunting yaitu melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Dimana intervensi spesifik dilakukan oleh sektor kesehatan dan intervensi sensitif dilakukan oleh multi sektor.

” Intervensi spesifik diantarnya, pemberian tablet tambah darah pada remaja putri dan ibu hamil, Pemeriksaan kehamilan standar, Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dengan kekurangan energy kronik (KEK), Bayi baru lahir mendapatkan inisiasi menyusui dini dan bayi usia 0 – 6 bulan mendapatkan ASI secara ekslusif, Pemberian vitamin A pada balita dan pemberian makanan tambahan pada balita yang mengalami kurang gizi, Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita secara rutin posyandu serta mendapatkan imunisasi lengkap,” urai Nurbany.

Bany menambahkan, berdasarkan salinan keputusan perencanaan pembangunan nasional/ Kepala Badan Pembangunan Nasional, Nomor: KEP/10/M.PPN/HK/02/2021 tentang penetapan perluasan Kabupaten/Kota, lokasi fokus (lokus) intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2022, dan Kota Tidore Kepulauan adalah salah satu Kota lokasi fokus (lokus) stunting tersebut.

“Pada tanggal 6 Juni 2021 Pemda Tidore Kepulauan mendukung keputusan tersebut dengan mendatangani pernyataan komitmen pelaksanaan percepatan penurunan anak kerdil (stunting) antara Kota Tidore dengan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) oleh Walikota selaku penanggungjawab pelaksana percepatan penurunan stunting dan deputi bidang dukungan kebijakan pembangunan manusia dan pemerataan pembangunan,” tambahnya.

Saat ini Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan tengah menyiapkan kegiatan penanganan stunting (Intervenai gizi spesifik dan Intervensi gizi sensitif) pada tahun 2021 hingga 2025 dengan lokasi fokus prioritas di 40 Kelurahan dan 49 Desa.

Laman sebelumnya 1 2

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker