Kasus Covid-19 di Indonesia Pasca Lebaran Semakin Mengganas, Epidemolog UI Prediksi Jabodetabek Tak Lama Lagi Kolaps

Abadikini.com, JAKARTA – Kasus Covid-19 di Indonesia sekarang dinilai semakin mengganas. Hal tersebut diketahui pasca libur lebaran dan semakin bertambah dari sebelumnya. Pada hari ini, Jumat (18/6/2021), jumlah kasus baru di Indonesia menembus 12.990 kasus. Di sisi lain, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit (BOR) sudah mencapai titik kritis. Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono menilai, kondisi ini luar biasa berbahaya. “Sudah kasusnya tinggi ada varian baru, aduh! Pokoknya semua pelayanan akan kolaps. Jakarta sebentar lagi kolaps, Tangerang sebentar lagi kolaps, kemudian Depok kolaps, Bogor sebentar lagi kolaps, Bekasi kolaps,” ujarnya seperti dikutip dari PojokSatu.id, Jumat (18/6/2021). Menurutnya, selama ini penurunan kasus Covid-19 dari 15 ribu menjadi 5 ribu kasus sejak bulan Januari 2021 adalah penurunan yang palsu atau semu. Hal itu, kata dia, sejumlah daerah sengaja membuat wilayahnya menjadi zona oranye dan kuning agar seolah memperlihatkan kasus turun hingga sepertiga. Padahal sudah sejak lama keadaan di Indonesia memang belum terkendali. Kini ditambah lagi varian baru Delta dari India. “Ya, itu penurunan yang palsu, atau artificial. Karena semua kabupaten enggak mau merah, jadi menguning-nguningkan daerahnya atau membuat oranye daerahnya,” katanya. “Itu terjadi penurunan kasus yang luar biasa. Sepertiganya yang dilaporkan,” sambung Tri. Dia meyakini, Indonesia bisa saja kolaps dalam kurun 1 minggu sampai 1 bulan ke depan jika pemerintah tidak secepatnya menarik rem darurat. Diakuinya, penduduk Indonesia tidak sebanyak India. Akan tetapi sebagian besar penduduk berkumpul di Jawa-Bali. “Bayangkan kalau penduduk kita 170 juta di Jawa-Bali, akan meledak sedemikian rupa,” tuturnya. “Bandung sudah penuh, Kudus sudah masal, Kendal, Jepara, Bangkalan, Jatim akan meledak. Surabaya penuh. Ya akan penuh, karena tak di-lockdown,” ingatnya. Berdasarkan perhitungannya, kasus Covid-19 di Indonesia bisa saja mencapai 20 ribu per hari, jika tidak dilakukan lockdown. Terlebih saat ini tantangannya bertambah degan masuknya varian baru yang lebih cepat menular. “Bisa 20 ribuan (kasus baru) sehari,” tandasnya.