Hendri Satrio ke Menteri Nadiem: Sebaiknya Sekolah Tatap Muka Ditunda Dulu

Abadikini.com, JAKARTA – Kegiatan pendidikan terutama sekolah tatap muka di Indonesia belum berjalan 100 persen seiring masih terjadinya pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun.

Tak ingin terus-menerus terjadi, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim ngotot kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah-sekolah kembali dibuka pada Juli 2021.

Meski keinginan ini diambil di saat kasus Covid-19 justru sedang melonjak pascalibur Lebaran, namun Nadiem tetap teguh dengan pendiriannya itu. Bahkan Nadiem membandingkan anatar mall dan tempat belanja kantor yang telah dibuka.

Terkait dengan ngototnya Menteri Nadiem Makarim tersebu, Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio menyarankan kepada Pemerintah Mendikbud Ristek Nadiem Makarim sebaiknya sekolah tatap muka ditunda karena covid-19 masih ada.

Hendri juga tegaskan bahwa keliru jika Nadiem bandingkan mall yang sudah di buka dengan sekolah yang di buka.

“Sebaiknya sekolah tatap muka ditunda dulu, Covidnya masih ada. Keliru bila membandingkan dibukanya sekolah dengan dibukanya Mall atau tempat wisata saat Pandemi. Mall atau tempat wisata adalah pilihan, tidak ada prioritas dalam kunjungan wisata atau mall, sementara pendidikan adalah prioritas,” kata Hendri seperti dikutip Abadikini.com dari laman Twitter pribadinya, @satriohendri, Sabtu (5/6/2021).

Menurut dosen komunikasi politik Universitas Paramadina ini bahwa Pendidikan adalah prioritas yang penting dan utama. “Nah, bila kemudian sekolah dibuka dengan alasan demi pendidikan, harus diingat bahwa Pandemi masih Ada, resiko “wajib” tertular akan ada. Mengapa resiko “wajib” tertular itu ada?,” ujarnya.

Apalagi kata dia, hingga saat ini vaksin covid untuk anak-anak belum ada, maka resiko “wajib” tertular akan ada. “Saat menuju sekolah, saat di sekolah, saat kembali ke rumah, anak-anak kita akan beresiko tertular, sementara orang tua tidak punya pilihan lain selain merelakan anaknya ke sekolah, padahal masih ada pilihan untuk menunda sedikit lagi pendidikan tatap muka dan stay online,” ujarnya.

Founder lembaga survei KedaiKOPI ini menilai, berwisata atau ke Mall sesungguhnya tidak ada kewajiban, itu pilihan dengan resiko yang ditanggung setiap orang tua.

“Bila ingin keluarganya tetap sehat ya tetap di rumah aja dulu atau kalau pun pengen banget wisata dan ngemall cari waktu tepat dan prokes ketat,” to tegasnya.

Sebelumnya, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim ngotot kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah-sekolah kembali dibuka pada Juli 2021.

Meski keinginan ini diambil di saat kasus Covid-19 justru sedang melonjak pascalibur Lebaran, namun Nadiem tetap teguh dengan pendiriannya itu.

Ia beralasan bahwa tidak ada hal tawar menawar demi pendidikan. Terlebih kata dia, masa depan Indonesia sangat bergantung pada sumber daya manusia (SDM).

“Tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi,” kata Nadiem dalam acara yang disiarkan YouTube Kemendikbud RI, Rabu (2/6/2021).

Selain itu, sikap Nadiem yang bersikeras memperbolehkan sekolah tatap muka pada Juli nanti sudah disampaikannya dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Senin (31/5/2021).

Ia menilai sudah saatnya sekolah-sekolah di Indonesia menggelar pembelajaran tatap muka terbatas. Hal tersebut mengacu pada tempat-tempat lain seperti pusat perbelanjaan dan perkantoran yang sudah dibuka kembali.

“Kenyataannya adalah mal, bioskop, dan semua tempat kerja sudah dibuka untuk tatap muka. Jadinya, sudah saatnya sekolah-sekolah kita melakukan tatap muka terbatas,” kata Nadiem dihadapan wakil rakyat.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker