Sudah Minta Maaf tapi PDIP Tetap Cabut Dukungan, Bupati Alor: Itu Sah-sah saja

Abadikini.com, JAKARTA – Satu hari setelah viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan Bupati kabupaten Alor Amon Djobo marah-marah terhadap Menteri Sosial Tri Rismaharini pada Selasa (1/6/2021) lalu.

Bupati yang pada Pilkada 2018 lalu diusung PDIP itu marah lantaran menganggap Risma tak menghargai pemerintah daerah. Namun pada Rabu 2 Juni kemarin Amon Djobo pun menyampaikan permohonan maaf kepada Mensos.

“Ibu Menteri saya minta mohon maaf sikap dan tutur kata saya salah, tapi itulah satu ada di Jakarta, satu ada di Provinsi satu lagi ada di Kabupaten kadang-kadang seringkali silang pendapat”

“Dan sebagai tokoh, saya harus minta maaf kepada tokoh nasional, dan saya banggakan Ibu Risma ketika beliau menjadi Wali Kota Surabaya. Sebagao orang yang berjiwa besar saya sampaikan permohonan maaf,” katanya dalan sebuah video yang dilihat Abadikini.com, Rabu (3/6/2021)

Ternyata perseteruan antara Amon Djobo dengan Mensos Risma ini berbuntu panjang, pasalnya DPP PDIP mencabut rekomendasi dan dukungan kepada bupati Alor itu.

Hal itu disampaikan anggota DPR RI asal Dapil I NTT Andreas Hugo Pareira menyatakan bahwa DPP PDIP mencabut rekomendasi dan dukungan kepada Bupati Alor Amon Djobo setelah video viral itu.

“Surat pencabutan dukungan dilakukan karena DPP PDI Perjuangan pada November 2017 sempat mengeluarkan rekomendasi dukungan kepada Amon Djobo untuk maju pada Pilkada Alor 2018,” katanya.

Amon Djobo pun akhirnya bereaksi merespons langkah DPP PDI Perjuangan mencabut dukungan dan rekomendasi terhadap dirinya dalam Pilkada 2018 lalu.

“Itu sah-sah saja. Itu hak dari PDIP namun saya sangat menyesalkan hal tersebut,” kata Bupati Alor Amon Djobo diberitakan Antara, Kamis (3/6/2021).

Langkah PDIP itu menyusul video viral yang menunjukkan Amon memaki Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Ketua DPRD Kabupaten Alor Enny Anggrek saat memerahi staf Kemensos RI terkait penyaluran bantuan untuk korban bencana alam di kabupaten itu.

Amon kebersamaannya dengan partai berlambang banteng moncong putih yang sudah lama terjalin baik terpaksa harus terhenti.

Dia tidak menyangka PDIP akan terpengaruh dengan rekaman video yang sebenarnya diunggah secara tidak utuh dan hanya menampilkan saat dirinya memarahi staf Kemensos.

Menurut Amon, dalam video viral itu dirinya sama sekali tidak pernah menyebutkan PDIP.

“Kemarahan saya itu karena adanya tata kelola penyaluran bantuan sosial kepada korban bencana Seroja yang dilakukan Kemensos,” ucap Amon menyampaikan pembelaan. Sang bupati juga menyebut kasus dirinya memarahi staf Kemensos dan menyebut menteri sosial itu sebenarnya sudah terjadi sejak April lalu.

Bupati Alor dua periode itu juga mengaku sudah meminta maaf secara langsung kepada Mensos Risma -panggilan Tri Rismaharini yang berkunjung ke Alor beberapa waktu lalu.

Namun, terkait surat pencabutan dukungan itu dia mengaku belum mendapatkan surat pemberitahuan resmi dari DPP PDIP.

Amon juga mengeklaim meskipun dukungan dicabut, saat ini masih ada 14 kursi DPRD Alor yang mendukung posisinya sebagai bupati. Sedangkan PDIP hanya punya empat kursi di sana.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker