China Bangun Stasiun Luar Angkasa Sendiri

Abadikini.com, BEIJING – Pemerintah China sukses meluncurkan modul pertamanya ke stasiun luar angkasa. Hal itu dinilai sebagai sebuah tonggak sejarah dalam rencana ambisius China untuk meneliti kemungkinan manusia bisa hidup di luar angkasa.

Melansir Reuters, modul bernama Tianhe atau ‘Harmony of the Heavens’ diluncurkan dengan Long March 5B, roket pembawa terbesar di China, pada pukul 11:23 (0323 GMT) dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di pulau selatan Hainan.
T
ianhe adalah salah satu dari tiga komponen utama dari stasiun luar angkasa pertama yang dikembangkan China. Dalam proyek ambisius ini, China berniat membangun stasiun sendiri untuk menyaingi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Untuk itu, China telah mengucurkan miliaran dollar untuk menjelajah luar angkasa sejak beberapa tahun terakhir. China tampak berusaha mengikuti jejak
Amerika Serikat, Rusia, dan Eropa.

ISS yang didukung oleh AS, Rusia, Eropa, Jepang, dan Kanada. Sedangkan China diketahui dilarang berpartisipasi oleh AS.

Tianhe merupakan tempat tinggal utama untuk tiga anggota awak di stasiun luar angkasa China, yang akan memiliki masa hidup setidaknya 10 tahun.

Peluncuran Tianhe adalah yang pertama dari 11 misi yang diperlukan untuk menyelesaikan stasiun luar angkasa, yang akan mengorbit Bumi pada ketinggian 340 hingga 450 km.

Dalam misi selanjutnya, China akan meluncurkan dua modul inti lainnya, empat pesawat ruang angkasa berawak dan empat pesawat ruang angkasa kargo.

Pengerjaan program stasiun luar angkasa telah dimulai satu dekade lalu dengan peluncuran laboratorium luar angkasa Tiangong-1 pada 2011, dan kemudian Tiangong-2 pada 2016.

Keduanya membantu China menguji kemampuan pertemuan luar angkasa dan program docking.

China berniat untuk menjadi kekuatan luar angkasa utama pada tahun 2030. China telah meningkatkan program luar angkasa dengan kunjungan ke bulan, peluncuran pesawat luar angkasa ke Mars, dan pembangunan stasiun luar angkasa sendiri.

Sebaliknya, nasib ISS yang menua yang mengorbit selama lebih dari dua dekade masih tidak pasti. ISS akan berakhir pada 2024, kecuali pendanaan dari mitranya. Rusia mengatakan akan keluar dari ISS mulai 2025.

Rusia memperdalam hubungan dengan China di luar angkasa saat ketegangan dengan AS meningkat.

Rusia telah mengecam program eksplorasi bulan Artemis yang dipimpin AS dan memilih untuk bergabung dengan China dalam mendirikan pos penelitian bulan di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker