Tak Gentar dengan China, Militer Taiwan Gelar Simulasi Perang Besar-besaran

Abadikini.com, TAIWAN – Taiwan berencana menggelar latihan perang dalam bulan ini selama delapan hari kedepan dengan peralatan canggih bantuan komputer.

Kementerian Pertahanan negara itu mengatakan latihan ini dilakukan antara 23-30 April. Simulasi ini membuka fase pertama latihan militer terbesar Taiwan tahun ini yang disebut Operasi Han Kuang.

Kemhan Taiwan mengatakan fase kedua Han Kuang akan berlangsung pada Juli mendatang.

“Latihan ini dirancang berdasarkan ancaman musuh terberat dan mencakup simulasi semua kemungkinan skenario invasi musuh di Taiwan,” kata Mayor Jenderal Liu Yu-Ping seperti dikutip dari Reuters.

Jederal Liu menuturkan latihan militer ini akan menggunakan sistem Simulasi Joint Theatre Level dan akan berlangsung selama 24 jam dalam sehari.

Fase kedua dari latihan perang Taiwan akan melibatkan mobilisasi sekitar 8.000 pasukan dan mencakup latihan tembak-menembak, anti-pendaratan. Simulasi perang ini juga akan melibatkan fasilitas kesehatan yang akan berlatih meningkatkan kesiapan menangani korban perang.

Liu mengatakan Amerika Serikat, sekutu Taiwan, juga tengah mempertimbangkan memantau latihan militer tersebut.

Simulasi perang ini digelar setelah China mengatakan sebuah kapal induknya sedang melakukan latihan di perairan dekat Taiwan. Beijing menegaskan latihan semacam itu akan menjadi rutinitasnya.

Sebuah media ternama di China Global Times melaporkan bahwa kapal perusak Nanchang Type 055 ikut ambil bagian dalam grup kapal induk itu.

Taiwan mengeluhkan peningkatan aktivitas militer China di dekat wilayah mereka dalam beberapa bulan terakhir. China meningkatkan upaya untuk menegaskan kedaulatannya atas pulau yang dikelola secara demokratis itu.

Pernyataan China muncul setelah Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan manuver baru Angkatan Udara Tiongkok di zona identifikasi pertahanan udara pulau itu pada Senin.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker