Tiba-tiba Anas Ingatkan SBY bahwa Karma Itu Nyata

Abadikini.com, JAKARTA – Isu kudeta Partai Demokrat mulai menarik lawan-lawan politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk angkat bicara. Salah satunya adalah mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar.

Tak hanya Antasari, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum melalui loyalisnya Gede Pasek Suardika juga tak mau ketinggalan mengungkit perlakuan SBY terhadap dirinya.

Antasari dan Anas adalah pihak yang merasa menjadi korban kriminalisasi dari mantan Presiden RI ke-5 itu.

Anas menginginkan SBY mengakui perlakuannya itu. Mulai dari ancam melalui pesan singkat pasca Musyawarah Daerah di Sulawesi Utara, hingga Anas ditersangkakan korupsi kasus Hambalang.

“Mumpung Pak Antasari sudah mengangkat soal kriminalisasi, Mas Anas mengingatkan lagi bahwa bukan hanya Pak Antasari, Mas Anas Urbaningrum juga,” ujar Pasek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Anas mendesak agar kesaksian di persidangan kasus korupsi hambalang itu dibuka kembali untuk membuktikan ada kriminalisasi yang dilakukaan SBY. Pasalnya, Anas merasa tidak terima dengan hukuman penjara 19 tahun yang dijalaninya saat ini.

“Siap diuji semua dokumen-dokumen persidangan, semua saksi-saksi dibuka. Kalau memang mau dilakukan e‎ksaminasi terhadap kasus beliau (Anas) silakan, dibuka semua dan dicarikan tim pencari fakta, wajar atau tidak,” ucap Gede Pasek.

Gede Pasek mengatakan, Anas merasa menjadi target hukuman yang mematikan hak politiknya sebagai anak muda bangsa.

“Saya dipaksa mati muda akibat persoalan dalam internal partai,” kata Gede Pasek menirukan perkataan Anas.

Oleh sebab itu, Anas berharap SBY segera meminta maaf agar karma tidak menimpanya.

“Ini kata beliau (Anas) ya, karma itu nyata, ‎hanya soal waktu,” sebut mantan wakil ketua umum Partai Demokrat itu.

Anas, lanjut senator asal Bali itu, juga menyampaikan agar tidak ada lagi korban selanjutnya.

“Hati-hati jangan sampai ada korban selanjutnya lagi. Saya kira itu mungkin dari saya dulu,‎” pungkasnya.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker