LaNyalla Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Vaksin Covid-19 di Media Sosial

Abadikini.com, JAKARTA – Jika tidak ada aral melintang, vaksinasi Covid-19 akan segera mulai dilakukan di Indonesia pekan depan. Agar pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta masyarakat tidak mempercayai hoaks yang banyak beredar di media sosial.

“Vaksinasi ini adalah langkah nyata pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Langkah ini harus didukung, agar aktivitas kita bisa kembali normal,” katanya, Jumat (8/1/2021).

Apalagi, terang LaNyalla, Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara resmi telah menyampaikan bahwa vaksin ini halal dan suci. Sehingga sekarang tinggal menunggu hasil dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dari aspek kesehatan dan medisnya.

Hanya saja, LaNyalla menilai upaya pemerintah ini masih sedikit terhambat dengan banyak beredarnya hoaks atau pemberitaan bohong seputar vaksin yang diproduksi Sinovac tersebut.

“Ada pro dan kontra mengenai vaksin ini. Yang kemudian berujung pada hoaks mengenai vaksin Sinovac. Hal-hal seperti ini yang harus dilawan. Percayakan ke pemerintah agar kita bisa memutus Covid-19,” katanya.

Sejumlah hoaks yang beredar di masyarakat antara lain menyebutkan jika vaksin bisa mengubah gen. Hoaks lainnya menyebut vaksin yang akan disalurkan mengandung vero cell yang berasal dari ginjal monyet hijau afrika (African green monkey). Dan beberapa hoaks lainnya di medsos.

Sementara Presiden RI Joko Widodo meminta seluruh masyarakat tidak membayangkan yang tidak-tidak terhadap program vaksinasi Covid-19, yang rencananya akan dilaksanakan pekan depan.

“Vaksinasi sama kayak ibu-ibu mengantar bayi imunisasi, sama seperti itu, jangan dibayangkan yang ‘enggak-enggak’,” ujar Presiden.

Presiden mengatakan vaksinasi rencananya dilakukan mulai pekan depan, apabila izin penggunaan darurat vaksin sudah oleh BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan. (*)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker