Waduh, Calon Wakil Wali Kota Tidore Muhammad Jabir Taha Tak Mampu Jelaskan Stunting

Abadikini.com, JAKARTA – Calon Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan nomor urut 3 Muhammad Jabir Taha tidak mampu menjelaskan definisi stunting dalan debat publik kedua di studio Kompas TV pada, Selasa (17/11/2020). Bahkan, paslon Salahudin Adrias- Muhammad Jabir Taha (SALAMAT) ini terlihat tidak menguasai terkait kesehatan yang tengah terjadi di Kota Tidore Kepulauan.

Calon Wakil Wali Kota petahana Tidore Kepulauan nomor urut 2, Muhammad Sinen, menyebutkan telah berbuat semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan kesehatan, khususnya penanganan stunting di tengah masyarakat Kota Tidore Kepulauan. Namun disaat kampanye, sambungnya, selalu disampaikan oleh pasangan nomor 3 bahwa pasangan nomor urut 2 ini gagal dalam memimpin Kota Tidore Kepulauan selama 5 tahun.

“Padahal indeks pembangunan manusia itu menandakan bahwa kami berdua berhasil, tapi ini selalu dikatakan gagal. Saya tanya apa yang dimasudkan dengan stunting? Karena kesehatan itu untuk Kota Tidore Kepulauan itu sangat luar biasa. Tolong jelaskan stunting,” tanya Calon Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan nomor urut 2 itu kepada Calon Wakil Wali Kota paslon nomor urut 3.

Kemudian, Calon Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan nomor urut 3 Muhammad Jabir Taha menjawab pertanyaan stunting dengan jawaban yang singkat dan terkesan tidak mampu menjelaskan secara detail. Bahkan, tudingannya selama ini terhadap paslon petahana mengada-ada tanpa bukti dan seolah-olah hanya ingin menyudutkan.

“Stunting yaitu anak yang berkelainan,” jawab Muhammad Jabir Taha dengan singkat.

Lebih lanjut, Muhammad Jabir Taha mengalihkan jawabannya dengan mengatakan akan memperbaiki persoalan gizi buruk terhadap anak usia dini. Meskipun jawaban tersebut bukan yang ditanyakan oleh Muhammad Sinen.

“Apa bila kami terpilih insya Allah kami akan melakukan dalam pengelolaan kesehatan kita akan lebih banyak melakukan pemberian gizi kepada anak usia dini,” jawabnya.

Karena jawaban Muhammad Jabir Taha tidak memuaskan, maka Muhammad Sinen menjelaskan secara detail terkait stunting dan menjabarkan keberhasilannya bersama Ali Ibrahim selama memimpin dalam menangani persoalan stunting di Kota Tidore Kepulauan.

“Jadi maaf Pak Calon Wakil Wali kota pasangan nomor urut 3, stunting itu anak yang usianya dua tahun, asupan gizinya kurang sehingga terjadi pertumbuhan tidak normal, sebelum kita (memerintah) dengan 24 persen angka stunting. Tapi dibawah kepemimpinan Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen (turun) 7,1 persen,” ungkap Muhammad Sinen.

Keberhasilan paslon petahana nomor urut 2, Ali Ibrahim-Muhammad Sinen dalam menurunkan angka stunting bukan isapan jempol belaka. Keduanya telah membuktikan dan dirasakan secara lansung oleh masyarakat Kota Tidore Kepulauan selama ini.

“Ini artinya bahwa penekanan angka stunting dibawa kepemimpinan Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen itu berhasil. Jadi sekarang sekitar 7 orang di Kota Tidore Kepulauan,” jelasnya.

“Muda-mudahan ini menjadi perhatian untuk ke pasangan nomor urut 3,” sindirnya dengan nada tanya.

Untuk diketahui, pasangan calon petahan Ali Ibrahim-Muhammad Sinen (AMAN) maju kembali sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Tidore Kepulauan di Pilkada Tidore 2020 diusung Partai PDIP, Partai Perindo, PKS dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker