Berkantor di Desa Sebuah Inovasi Pemimpin

BUPATI Berkantor di Desa adalah sebuah inovasi pemimpin muda.. Awas jangan dibohongi dengan menyebut menyalahi aturan ini dan itu. Sekarang sudah harus berubah. Bang Yuri akan lakukan perubahan itu, dengan melihat langsung masyarakat desa dan bersinergi langsung dengan kepala desa, bukan menjadi kepala desa sesaat. Kepala desa adalah kepala desa, bupati adalah bupati, bukan ingin mengatur atur desa. Itu mengada ada..

Berkantor di desa itu gunanya untuk menyerap aspirasi langsung.. Menyelesaikan persoalan legal hukum yang menyangkut kewenangan nya tidak ada di desa, namun masalahnya masih ada di desa tersebut, misalnya soal status lahan, tapal batas desa, program pemda melalui APBD di wilayah desa bersangkutan, serta pelayanan publik lainnya.

Membenturkan sebuah inovasi dengan UU Desa sangatlah keliru, karena UU tersebut mengatur tentang rumah tangga desa. Dan dalam kapasitas bupati bukanlah untuk mengatur-ngatur desa melainkan untuk mendekatkan pemimpin dengan masyarakatnya, sehingga terjadi problem solving skala desa yang lebih permanent. Presiden Jokowi juga pernah berkantor di sebuah kantor Bupati, bukan untuk mengatur bupati, tapi lebih kepada penyelesaian masalah yang ada di kabupaten tersebut yang kewenangannya ada di pemerintah pusat.

Ternyata pasangan sebelah tidak mau berubah, hanya akan meneruskan cara yang sudah-sudah, lewat WhatsApp dan SMS. Maka tampaklah seorang bupati hanya sekadar asal bapak senang, tidak melihat langsung bagaimana wajah, raut muka masyarakat yang berkeluh kesah langsung di hadapan bupati..

Bang Yuri Luar biasa… Salam 2 Jari

Oleh: Koko Haryanto
Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur dari Fraksi Partai Bulan Bintang