Presiden Prancis Diserang Kristen Arab Terkait Terbitnya Karikatur Nabi Muhammad
Abadikini.com, JAKARTA – Umat Kristen Arab pada Minggu (25/10/2020) ikut mengecam otoritas Prancis yang baru-baru ini menghina Islam dan Nabi Muhammad.
Pada Rabu (21/10), Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan ia tak akan mencegah penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspresi. Pernyataan ini sontak memicu kemarahan kawasan dunia Arab dan Muslim.
“Saya, Jalal Chahda, seorang Kristen Levantine Arab, menolak dan mengecam dengan keras penghinaan terhadap Islam, Muhammad Utusan Allah. Salam berkah dan damai,” twit Jalal Chahda, seorang penyiar senior di Al Jazeera, dilansir dari Anadolu Agency.
Sementara itu, pengacara Mesir Nevin Malak mentwit beberapa kutipan ayat Alkitab yang menyerukan untuk menghormati agama lain.
Selama beberapa hari terakhir, Prancis telah menyaksikan pemasangan gambar yang menghina Nabi Muhammad di sejumlah bangunan. Tak sampai di situ, awal bulan ini, Macron menyebut Islam sebagai agama ‘dalam krisis’ dan mengumumkan rencana undang-undang yang lebih keras untuk mengantisipasi ‘separatisme Islam’ di negara itu.
Twit tersebut lantas diunggah ulang oleh Ghada Owais, presenter Al Jazeera lainnya yang juga beragama Kristen.
بعد ان "استوطن" الرأس… الأبيض "يتمدد" الى اللحية pic.twitter.com/ZOmzLXKOq6
— Jalal Chahda جلال شهدا (@ChahdaJalal) October 19, 2020
“Saya menolak untuk menyakiti perasaan Muslim atau untuk menggeneralisasi terorisme dan mengaitkannya dengan Islam,” komentar Owais.
Tak sedikit warganet Kristen lainnya ikut mengunggah twit serupa.
“Siapa yang menyinggung dan tak menghormati saudara Muslim saya berarti tak menghormati saya sebagai seorang Kristen Yordania. Saya seorang Kristen mengecam penistaan Islam,” unggah warganet bernama Ayman Dababneh.
الذي يسيئ ولا يحترم اخواني المسلمين لا يحترمني انا كشخص مسيحي اردني pic.twitter.com/6EM6wEizDA
— Ayman Dababneh (@AymanDababneh) October 25, 2020
“Saya benar-benar membenci orang yang menghina agama orang lain atau mengejek dia atau Nabinya. Apa yang terjadi di Prancis adalah kemerosotan dan ini menegaskan bahwa mereka sangat jauh dari ajaran Alkitab,” komentar Michael Ayoub.
“Sejak kemarin, lini masa saya di Facebook diramaikan dengan unggahan umat Kristen yang mengecam penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Begitulah kami di Mesir. Kami (Muslim dan Kristen) adalah satu,” tambah Raymond Maher.
Sementara itu, pengacara Mesir Nevin Malak mentwit beberapa kutipan ayat Alkitab yang menyerukan untuk menghormati agama lain.
Selama beberapa hari terakhir, Prancis telah menyaksikan pemasangan gambar yang menghina Nabi Muhammad di sejumlah bangunan. Tak sampai di situ, awal bulan ini, Macron menyebut Islam sebagai agama ‘dalam krisis’ dan mengumumkan rencana undang-undang yang lebih keras untuk mengantisipasi ‘separatisme Islam’ di negara itu.
Umat Muslim Prancis sontak menuduhnya menekan agama mereka dan melegitimasi Islamofobia. Kecaman terhadap sikap Macron juga datang dari sejumlah negara Arab, seperti Turki dan Pakistan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan menyarankannya memeriksakan kesehatan jiwanya akibat Islamofobia.