Heboh, Palu Sidang Melayang Saat RDP Pencairan Gaji ASN di Tolitoli
Abadikini.com, TOLITOLI – Sebuah insiden memalukan terjadi pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) saat proses pencairan gaji ke-13 untuk ASN Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah.
Kejadian tersebut diwarnai dengan insiden kerusuhan dan ricuh. Terkesan emosi, Ketua DPRD Tolitoli Randi Syahputra melempar palu sidang tepat mengenai Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Asrul Bantilan ketika RDP baru dimulai 3 menit.
Kejadian itu terjadi saat RDP antara DPRD Tolitoli dan BKD Tolitoli digelar pada Selasa (1/9) kemarin di ruang persidangan DPRD Tolitoli, Jalan Bantilan No 2, Sulteng. Atas kejadian tersebut RDP terkait proses pencairan gaji ke-13 untuk ASN di Kabupaten Tolitoli ditunda sampai dengan waktu yang belum ditentukan.
“RDP baru mulai 3 menit, saya dilempar palu sidang dan saya diajak duel,” Ungkap Kepala BKD Kabupaten Tolitoli Asrul Bantilan, seperti dikutip dari detikcom, Rabu (2/9/2020) pukul 14.15 WITA.
Asrul menyampaikan bahwa Ketua DPRD tidak hanya melempar palu sidang, tetapi juga membanting meja kaca ke lantai hingga pecah dan juga mengajak dirinya untuk duel.
Sementara itu, Ketua DPRD Tolitoli Randi Syaputra mengatakan bahwa masalah di daerah ada berkaitan dengan BKD sudah sangat menumpuk. Sementara BKD Tolitoli sudah berulang kali tidak pernah menghadiri undangan RDP yang dikeluarkan oleh DPRD Tolitoli.
“Terjadinya dinamika seperti insiden kemarin itu karena kami sudah beberapa kali mengundang BKD tidak pernah hadir maupun terwakilkan dalam berbagai undangan rapat yang harus diselesaikan oleh pihak terkait. Masalah yang terjadi di daerah sudah sangat menumpuk, jadi kami mau beri jawaban apa pada masyarakat sementara BKD tidak pernah hadir ataupun mengeluarkan surat delegasi perwakilan untuk hadir rapat. BKD Tolitoli bukan milik individu Asrul Bantilan,” kata Ketua DPRD Tolitoli Randi Syaputra Rabu (2/9/2020) pukul 15.00 WITA.
Menurut Randi, undangan rapat yang dikeluarkan oleh DPRD Tolitoli ke BKD Tolitoli adalah untuk membahas terkait gaji 13 ASN, penyakit gizi buruk yang terus meningkat, angka kemeskinan bahkan soal Covid-19.
“Jadi masalah sudah sangat menumpuk, dan saya anggap ini adalah pelecehan terhadap lembaga, sudah berkali-kali diundang tidak pernah hadir dengan berbagai alasan,” ucap Randi.
