Trending Topik

Beredar Seruan Melukai Tim Medis Covid-19 di Aceh, Polisi Turun Tangan

Abadikini.com, BANDA ACEH –  Sejumlah tenaga medis yang menangani pasien virus corona (Covid-19) di Kota Subulussalam, Provinsi Aceh meminta jaminan perlindungan dari pihak kepolisian. Mereka merasa tidak aman karena kerap dituduh merekayasa hasil tes virus corona di media sosial.

“Beberapa tenaga medis saja membuat surat pernyataan bersama meminta perlindungan dan jaminan keamanan ke Polres,” ujar Kapolres Subulussalam AKBP Qori Wicaksono saat dihubungi, Sabtu (22/8) seperti dilansir dari CNN Indonesia, Ahad (23/8).

Qori mengatakan bahwa beberapa warganet menghujat tenaga medis di daerah Subulussalam. Mereka menuduh hasil tes virus corona adalah hasil rekayasa. Mereka juga mengajak untuk melukai tim medis.

“Isinya hujatan dan tuduhan kepada tenaga medis, tuduhan bahwa hasil swab Covid-19 positif adalah rekayasa. Kemudian membuat seruan di media sosial untuk melukai tenaga medis,” kata Qori.

Sejauh ini, Qori mengatakan pihaknya tengah melakukan patroli siber. Dia ingin menelusuri akun-akun media sosial yang melontarkan seruan untuk melukai tim medis. Namun, beberapa seruan itu telah dihapus oleh akun yang bersangkutan.

Meski begitu, Qori tetap menempatkan personel di sejumlah puskesmas dan rumah sakit. Dia ingin memberi keamanan pada tenaga medis yang menjalankan tugasnya.

“Postingan di Facebook tersebut sekarang sudah tidak bisa kami temukan lagi. Mungkin sudah dihapus. Kami dari Polres sudah tempatkan anggota di rumah sakit, dan di tempat lainnya untuk jaminan keamanan tenaga medis,” katanya.

Tuduhan kurang mengenakkan yang ditujukan pada tenaga medis khusus penanganan virus corona bukan kali ini saja terjadi. Tidak sedikit laporan tentang tenaga medis yang dituduh hingga mendapat ancaman dari warga.

Umumnya, warga menuduh rumah sakit atau tim medis merekayasa hasil tes swab virus corona agar mendapatkan pasien. Dengan begitu, tim medis bisa mendapat insentif karena sudah menangani pasien positif virus corona.

Sumber Berita
CNN

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker