Dr H Ahmad Sumargono Ketua Umum KISDI Pendiri Partai Bulan Bintang

AKTIVIS Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini cukup dikenal dalam masyarakat Betawi (Jakarta). Walau Dr. H. Ahmad Sumargono SE. MSI keturunan Jawa dan lahir di Jakarta, 1 Februari 1943, biasa bicara menggunakan logat Betawi. Ia semakin dikenal masyarakat karena dawahnya. Ia biasa mengisi khutbah dan ceramah ke Islaman di masjid, majlis taklim dan masyarakat. Apalagi di kalangan generasi muda dan mahasiswa Islam.

Sumargono yang biasa dipanggil Gogon ini supel dan mudah bergaul dengan tokoh-tokoh Islam ternama. Termasuk dengan mantan pemimpin Masyumi, diantaranya M. Natsir dan Dr. Anwar Harjono. Ia biasa bertandang ke markas Dewan Dawah, jl. Kramat Raya 45, Jakarta Pusat, tempat berkantor dan berkumpul tokoh-tokoh Islam tersebut.

Ketika terjadi krisis di dunia Islam ia didorong tokoh-tokoh Dewan Dawah untuk mendirikan dan menjadi Ketua Umum Komite Solidaritas Dunia Islam (KISDI). Organisasi Islam ini berhububgan erat dengan Dewan Dawah. Organisasi ini dikenal perannya dalam membela perjuangan umat Islam di dunia. Diantaranya mendukung perjuangan muslim Palestina, Bosnia, Moro dan lain lain. Termasuk umat Islam yang dizhalimi diberbagai negara.

Ketika BKUI (Badan Koordinasi Ummat Islam) didirikan Anwar Harjono dan tokoh tokoh Islam lain, Gogon terlibat di dalamnya mewakili KISDI. Saat BKUI mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB). Gogon juga aktif terlibat dalam proses pendirian partai penerus Masyumi tersebut. Bahkan ia termasuk anggota tim dalam penyusunan AD/ART PBB dan penanda tangan deklarasinya.

Dalam struktur partai yang disusun BKUI, Gogon masuk dalam kepengurusan DPP PBB. Ia salah seorang Ketua DPP PBB Periode 1998-1999. Dalam Pemilu 1999 ia termasuk terpilih dari DKI Jakarta menjadi Anggota DPR/MPR RI Fraksi PBB 1999-2004.

Gogon termasuk anggota legislatif yang vokal dan aktif di Komisi I dan Badan Musyawarah (Bamus) DPR RI. Ia juga terlibat dalam Panitia Khusus (Pansus) Bullogets yang membuat Presiden Gusdur di impeach.

Pada saat Muktamar I PBB di asrama haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Gogon namanya masuk dalam kelompok 16 yang menentang kepemimpinan Yusril Ihza Mahendra (YIM). Namun karena ia memiliki argumentasi sendiri, menyatakan bukan bagian dari kelompok tersebut. Ia masih tetap setia dalam mendukung YIM. Karena itu ia masih duduk dalam kepengurus DPP PBB. Ia diposisikan sebagai Wakil Ketua Umum DPP PBB periode 1999-2004.

Sekalipun Gogon menjadi fungsionaris PBB, namun ia tetap aktif dalam gerakan umat. Ia masih memimpin KISDI. Ia pun mendirikan organisasi dawah yang melibatkan berbagai kalangan muslim. Ia berhasil melahirkan Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) dan menjadi Ketua Umumnya. GPMI pun berdiri dan bergerak di hampir seluruh propinsi Indonesia.

Rumah Gogon menjadi markas GPMI, sekalian tempat kumpul dan rapat PBB dan lainnya. Ia sejak tinggal di H. Baping, Susukan, Cirakas, Jakarta Timur, menjadikan rumahnya terbuka buat ummat dan aktifis gerakan Islam. Rumahnya cukup luas, berada di komplek Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Istrinya, dokter RS Haji Indonesia, turut mendukung perjuangannya.

Dalam Pemilu 2004, Gogon kembali mencalonkan diri dari PBB di daerah pemilihan (Dapil) Jaktim. Namun ia tidak lolos masuk DPR/MPR RI. Ia kembali menggarap dawah dan menggerakkan GPMI yang didirikannya. Ia tetap aktif mengisi khutbah, ceramah dan tabligh dimana-mana. Ia tetap tidak berobah sebagai orator yang bicaranya tajam dan menggetarkan. Rumahnya selalu ramai oleh ummat yang bertamu.

Gogon pernah memimpin Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PBB DKI Jakarta periode 2004-2009. Namun menjelang Pemilu 2009, ia sempat dikecewakan DPP PBB karena kepengurusannya dibekukan. Hal ini membuat dirinya menyatakan mengundurkan diri dari PBB.

Karena itu namanya dimasukkan dalam kepengurusan DPP PPP. Namun taqdir Allah Tabaraka Wa Ta’ala menentukan lain. Gogon tidak sampai aktif di PPP, karena ia dipanggil menghadap-Nya, Jum’at, 24 Februari 2012. Hadir melayat fungsionaris DPP PBB dan DPW PBB DKI. Jakarta dan Jawa Barat. (MK. 12.8.2020).

Oleh: Muhsin MK

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker