Menuju Muswil V PAN Jatim Sejuk dan Damai

Abadikini.com, SURABAYA – Pasca Kongres di Kendari yang cukup panas, Partai Amanat Nasional diuji baik di eksternal dan internal. Di eksternal kekuatan koalisi penguasa khususnya partai besar sedang mengusulkan RUU Pemilu dimana electoral threshold pemilihan legislatif akan dinaikkan dari 4% menjadi 5% bahkan 7%.

“Sudah pasti bila PAN beradu secara frontal pasti akan kalah, maka perlu dilakukan lobby-lobby antar partai. Situasi berat yang harus dilewati bila tidak ingin hancur sebelum bertanding,” ujar Wakil Sekretaris DPW PAN Jawa Timur 2015-2020, Mila Machmudah Djamhari. Senin, (27/7/2020).

Di sisi lain, Mila menambahkan, “Di internal partai bukan menjadi rahasia umum bila pak Amien Rais pendiri partai menyatakan dikeluarkan dari PAN, meski sesungguhnya sampai kapan pun kedudukan beliau sebagai pendiri partai dan orang yang paling dihormati di Partai Amanat Nasional tidak akan tergantikan oleh siapa pun,” tambahnya.

Menurut Mila, Amien Rais saat ini memang sedang marah ketika keputusan partai seolah berpihak pada penguasa. “Saya pribadi melihatnya sebagai strategi atau siyasah dalam situasi darurat untuk menjaga partai ini agar tidak semakin ditenggelamkan sehingga tidak bisa bertanding di 2024.

Insya Allah seluruh kader di daerah akan menjaga amanat beliau untuk terus mengawal PAN sebagai partai yang kritis menegakkan amar makruf nahi munkar,” tegasnya.

Pasca perhelatan Kongres di Kendari pada bulan Februari akan terus dilanjutkan dengan perhelatan Musyawarah Wilayah (Muswil) di seluruh Provinsi sebagai mekanisme partai menjalankan AD-ART nya.

“Muswil Damai menjadi tagline atau tema besar adalah bagian dari menjaga kesolidan PAN, tidak ada lagi pembahasan pro kontra Kongres, semua sepakat segera membenahi diri untuk mengabdi kepada Bangsa.

Seluruh sumber daya partai akan dioptimalkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan internal dan menjalankan janji kampanye yang disampaikan pada saat pemilihan legislatif,” imbuh dia.

Partai Amanat Nasional Jawa Timur saat Kongres kemarin komposisinya adalah 26 mendukung Mulfahri dan 12 mendukung Zulkifli Hasan, dengan komposisi seperti ini, Muswil PAN di Jatim akan menjadi tolak ukur keberhasilan rekonsiliasi alias perdamaian internal partai.

Muswil PAN Jawa Timur 2020, lanjut Mila, menjadi sangat penting, mengingat Muswil 2015 sempat terjadi konflik. Konflik dan/atau perbedaan di PAN sebagai partai yang terbuka bukan sesuatu yang aneh karena PAN didirikan atas dasar penghargaan atas kebebasan berpendapat dan berserikat. Bagaimana menyikapi konflik dan/atau perbedaan pendapat adalah proses pendewasaan berpolitik.

“Menghadiri Deklarasi Calon Ketua DPW PAN Jatim 2020-2025 Saudaraku Dr. Ach. Rubaie yang dihadiri lebih 34 Ketua dan Sekretaris DPD se-Jawa Timur dari 38 DPD yang ada didukung pula kehadiran seluruh anggota DPRD Provinsi dan juga DPRD Kota Kabupaten adalah kesaksian bahwa, fakta Muswil Damai DPW PAN Jawa Timur 2020 Insya Allah akan terselenggara dengan benar-benar damai,” ungkapnya.

Masih dengan Mila, kehadiran DPD-DPD yang kemarin berbeda dengan gerbong yang dibawa Calon Ketua saat Kongres, bukan sesuatu yang tiba-tiba terjadi, tetapi ada proses dialog secara hati untuk bersama membesarkan partai menunaikan amanat pendiri partai dan rakyat.

“Saudaraku Ach. Rubaie menunjukan kekuatannya di dalam merangkul semua kader. Senioritas beliau pada kondisi saat ini jelas sangat dibutuhkan partai untuk mengawal DPW PAN Jatim 2020-2025.

Kedekatan beliau dengan Muhammadiyah baik secara kultural mau struktural adalah sebuah jawaban atas keraguan kader dan simpatisan Muhammadiyah bahwa PAN meninggalkan sejarah berdirinya, yang saat itu didukung kader Muhammadiyah,” papar Mila.

Proses demokrasi di PAN, kata Mila, tetap harus dijaga dengan adanya calon yang lain, memberi ruang untuk menjaga harmoni yang indah dalam sebuah perbedaan.

“Munculnya Saudaraku Abdullah Abu Bakar (AAB) Walikota Kediri sebagai Calon Ketua DPW PAN Jatim 2020, bukan sesuatu yang dipaksa ada sebagai pelengkap. Potensi Saudaraku AAB cukup besar bagi PAN kedepan. Kesuksesan 2 periode sebagai Walikota Kediri dalam usia yang masih muda adalah potensi besar untuk PAN lebih baik,” beber Mila.

“Sinergi Saudaraku Ach. Rubaie dan Saudaraku Abdullah Abu Bakar adalah sinergi yang saling mengindahkan dan saling menguatkan.

Potensi mereka berdua dibutuhkan oleh PAN, Bila ingin PAN selamat dari eliminasi electoral threshold di Pileg 2024. Karena kehadiran mereka berdua adalah memadukan kekuatan besar partai yang berbasis Muhammadiyah diwakili Saudaraku Ach. Rubaie dan potensi milineal yang diwakili Saudaraku Abdullah Abu Bakar,” sambungnnya.

Muswil Damai DPW PAN Jawa Timur 2020 akan menjawab semua keraguan masyarakat bahwa partai ini akan hancur terbelah pasca pernyataan-pernyataan Amien Rais.

“Kemarahan beliau akan menjadi cambuk bagi kami untuk tetap menjaga PAN selaras dengan ideologi yang beliau ajarkan kepada kami. Tidak ada orang yang paling paham kecintaan dan penghormatan kami kepada beliau, selain kami orang-orang di dalam partai. Kemarahan beliau akan kami buktikan dengan tetap menjaga PAN dari orang-orang yang ingin menghancurkannya,” lugasnya.

“Muswil Damai DPW PAN Jawa Timur 2020, Insya Allah akan benar-benar terselenggara dengan damai,” tutup Mila Machmudah Djamhari.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker