Turki Siap di Garda Terdepan Melawan Keserakahan Israel atas Wilayah Palestina

Abadikini.com, ANKARA – Tindakan Israel yang selama ini diketahui melakukan pencaplokan wilayah terhadap Palestina mendapatkan protes keras dari para Menteri Turki.

“Perjuangan kita akan berlanjut sampai Yerusalem benar-benar bebas,” katanya, seperti dikutip Jerusalem Post, Minggu (14/6/2020).

Para Menteri Turki tersebut mengecam selama ini perbuatan Israel atas wilayah Palestina. Mereka juga melakukan mobilisasi kekuatan yang mereka sebut “umat Islam” untuk melawan langkah Israel atas perampasan wilayah selama ini.

Erbas mengatakan pada saat berdiskusi dengan para tokoh agama dan para sarjana Turki ternama dan tokoh Palestina secara virtual langkah Israel tersebut merupakan penjajahan dan perampasan wilayah.

Menurut Erbas, Yerusalem adalah nilai universal. “Peradaban Islam memiliki ingatan akan pengetahuan dan nilai-nilai sejarah, dan bahwa tidak pernah mungkin bagi Muslim untuk menyerah atas kota yang diberkahi,” ujarnya.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menegaskan bahwa Turki akan selalu dibelakang Palestina dalam hal perjuangan melawan aneksasi Israel terhadap wilayah tepi Barat.

“Umat (komunitas Islam) tidak akan pernah menyerah untuk negara Palestina yang berdaulat dengan Quds al-Sharif sebagai ibu kotanya!,” katanya. Quds al-Sharif adalah nama lain untuk kota Yerusalem.

Selama ini Israel melihat bahwa umat Islam dunia saling tercerai berai yang begitu lemah sehingga sangat mudah untuk ditaklukkan.

“Mereka yang menduduki Yerusalem menemukan keberanian karena mereka melihat masyarakat Islam sebagai pihak yang tercerai berai dan lemah,” katanya.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa rencana aneksasi oleh Israel menghancurkan semua harapan perdamaian abadi di Timur Tengah.

Menurut Diplomat Ankara tersebut bahwa ia enggan menyebut nama Israel  dalam pertemuan Komite Eksekutif Kerjasama Islam.

“Jika kekuatan pendudukan melewati garis merah, kami (negara-negara Muslim) harus menunjukkan bahwa ini akan memiliki konsekuensi,” ujarnya.

Seperti diketahui Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem. Atas langkah tersebut Turki menggerakkan negara Islam untuk melakukan penolakan terhadap kebijakan AS dan Israel.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker