Ustadz Zainal Abidin: Lagu Naik-naik ke Puncak Gunung Membenarkan Agama Kristen

Abadikini.com, JAKARTA – Pernyataan Ustadz Zainal Abidin membuat geger netizen saat ceramah yang mengatakan lagu anak-anak yang berjudul ‘Balonku’ dan ‘Naik-naik ke Puncak Gunung’ liriknya mengandung arti membenci agama Islam.

Ustadz Zainal Abidin menambahkan, bahwa lirik lagu Naik-naik ke Puncak Gunung menaikkan derajat agama lain selain Islam.

“Anak-anak kecil sejak umur TK saja sudah dilatih untuk benci pada Islam,” kata Ustadz Zainal Abidin yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu ‘Balonku’.

Ustadz Zainal Abidin berpendapat, bahwa lirik lagu Naik-naik ke Puncak Gunung menurutnya mengajak untuk membenarkan agama Kristen.

“Naik-naik ke puncak gunung, tinggi tinggi sekali, kiri kanan,” Ucap Ustadz Zainal yang juga memperagakan lirik lagu tersebut dengan mengarahkan tangannya ke dahi, lalu ke bahu kanan dan kirinya.

Atas pernyataan ceramah Ustadz Zainal Abidin dalam video itu sontak menggegerkan media sosial. Akun Facebook @Mak Lambe Turah turut membagikan postingan tersebut dan memberikan komentar:

Ini yang lagi trending wakakakak kocaknya negeri ku ini

Lagu Balonku udah lama banget sejak Mak kecil baru kali ini jadi masalah wkwkwkk

Nikmatnya jaman kecil dulu, selain gak ada yang diblur, bebas juga nyanyi lagu Balonku…sambil liat tayangan Menggambar pak Tino Sidin dan album minggu anak2…yang jaman now gak ada…termasuk SDSB ( Sudomo Datang Saya Bahagia)

Walo demikian tiap jaman ada plus minus.

Minusnya jangan tanya, dibahas sebulan gak kelar2, belom juga kelar, bisa2 besok Mak ilang pula

@teven Wuniarto: Tapi kok mereka hafal, apa mereka yg hafal skaligus sudah murtad?

@Ajie Kimkim: Fokus ke sumbang an x

@Sonny Doringin: Kasian….. ni ustat bukan mikir tentang keslamatan mo pikir orang lain p sanang

Seperti dikutip dari laman Akurat.co, Ustadz Zainal Abidin berpendapat bahwa,

lirik lagu tersebut sebagai simbol trinitas agama Kristen yang juga biasanya digunakan selebrasi pemain sepak bola saat mencetak gol.

“Anda lihat Messi ketika berhasil menembak bola,” ujar Ustaz Zainal Abidin sembari memperagakan tangannya kembali.

Ustadz Zainal Abidin menambahkan,

pemilihan pohon cemara di lagu ‘Naik-naik ke Puncak Gunung’ pun menjadi tidak tepat. Pasalnya, menurutnya cemara bukan pohon asli Indonesia, dan jumlahnya tidak banyak.

“Ku lihat saja, banyak pohon, apa? Kenapa cemara. Padahal di Sumatera banyak pohon Sawit, apalagi di Jawa pisang, dan cemara itu pohon imporan nggak banyak,” tambanhnya.

Menanggapi hal tersebut, komedian Arie Kriting kemudian mengunggah kembali video yang diunggah akun @RumailAbbas tersebut. Dalam unggahannya, Arie menyebutkan jika ia merasa beruntung karena keponakannya tidak lagi menyanyikan lagu tersebut.

“Alhamdulillah. Untung saja keponakan saya sudah nggak nyanyi “Balonku ada lima” dan “Naik ke Puncak Gunung” lagi. Hampir saja keponakan saya murtad karena lagu itu,” cuit Arie Kriting.

Sontak cuitan Arie Kriting pun menuai baragam komentar dari warganet.

“Alhamdulillah akhi dengan kerendahan ilmu beragama saya dengan ini saya tersadarkan untuk pindah kajian ke ustaz lainnya,” komentar @EdgariaTumarov.

“Yang lucu itu pohon cemara, hidup nggak ngapa-ngapain malah dikafirkan,” tulis akun @aripterpilih

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker