Kronologis Pembunuhan di Bantaeng, Disandera, Disiksa Hingga Alami Kerasukan Aneh

“Informasi dari warga menyebutkan sekitar 11.30 Wita, Darwis mengadang warga yang melintas di depan rumahnya,” kata Iptu Suhardi, Minggu, (10/4/2020).

Ada dua korban saat itu yaitu, Enal dan Summang.

Saat Enal melintas, ia langsung ditebas menggunakan parang oleh Darwis sehingga terdapat luka pada bagian kepala korban.

Hal itu juga terjadi kepada Sumang (18) saat lewat di depan rumah pelaku. Ia mengalami luka tebasan pada bagian telinga kirinya.

Setelah kejadian, keduanya langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat oleh warga untuk mendapatkan perawatan.

Selain itu, pelaku juga menyandera 1 orang yaitu, Irfandi (18). Untungnya Irfandi, tidak mengalami luka seperti kedua korban lainnya.

Saat dilakukan penelusuran dirumah pelaku, telah di temukan mayat Ros, dalam kondisi luka yang menganga di leher korban.

Saat ini korban diduga di bunuh oleh ayah kandungnya sendiri, Darwis bersama 8 keluarganya karena dalam keadaan tidak normal asli seperti kerasukan setan.

Seorang saksi mata bernama Ahmad mengatakan, pembunuhan dan penyanderaan tersebut dipenuhi rasa aneh seperti orang kerasukan dan menyeramkan.

“Satu keluarga kerasukan, sandera orang dan sembarangan mereka ngomongnya” kata Ahmad.

Hingga saat ini, motif dari pelaku penyanderaan dan pembunuhan belum di ketahui, masih menunggu proses penyelidikan lebih lanjut dari penyidik.

Selain Darwis, mereka yang diamankan yaitu DG (50), A (50), RD (30), HD (28), ND (21), AD (20), SD (14), AJ (40), RA (24).

Sementara Paur Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri mengatakan, terduga pelaku dan kerabat, termasuk anak dan istri berjumlah 9 orang, 4 laki laki dan 5 perempuan.

Dijelaskan, saat personel Polres Bantaeng melakukan penangkapan di rumah terduga pelaku, ditemukan satu orang perempuan dalam kondisi tak bernyawa karena dibunuh di dalam kamar.