AS Ketar-ketir Dengar China Punya Pesawat Bomber Siluman Supersonik Xian H-20

Abadikini.com, BEIJING – China dikabarkan akan menerbangkan perdana pesawat bomber siluman supersonik akhir tahun ini. Pesawat yang diberi nama Xian H-20 itu disebut mampu membawa bom nuklir sehingga akan memberi dampak ancaman signifikan terhadap kekuatan lain di kawasan Asia Pasifik.

Xian H-20 dilaporkan dirancang untuk menyerang sasaran-sasaran jauh, yang mencakup pangkalan AS di Jepang, Guam, Filipina, dan negara-negara lain. Rantai pulau di Hawaii dan pesisir Australia juga berada dalam jangkauan.

Pesawat pembom supersonik ini rencananya akan dilengkapi dengan rudal nuklir dan konvensional dengan berat lepas landas sekitar 200 ton dan berat muatan hingga 45 ton. Pembom itu diperkirakan terbang dengan kecepatan subsonik dan berpotensi mengeluarkan empat rudal jelajah siluman hipersonik yang kuat.

Xian H-20 diyakini telah dikembangkan sejak awal 2000-an. Proyek untuk mengembangkan pembom strategis pertama kali diumumkan oleh Tentara Pembebasan Rakyat pada tahun 2016.

Departemen pertahanan AS memperkirakan jarak jelajah H-20 adalah lebih dari 8.500 km (5.300 mil).

Kehadiran H-20 akan menandai lengkapnya triad nuklir (rudal balistik antarbenua berbasis darat, rudal yang diluncurkan kapal selam, dan senjata yang diluncurkan udara) China.

Stasiun televisi pemerintah China melaporkan H-20 dapat mengubah kalkulus strategis antara AS dan China dengan menggandakan rentang serangan pesawat pembom H-6K yang beroperasi saat ini.

Kabar ini tentu akan menjadi ancaman serius bagi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya yang memiliki rivalitas sengit dengan China di segala bidang dan kian memanas akibat perang dagang dan wabah Covid-19

Mengutip South China Morning Post, Selasa (5/5/2020), Xian H-20 siap diterbangkan dalam airshowdi China tahun ini. Namun, Beijing menimbang kembali waktunya sehubungan dengan pandemi virus corona baru (COVID-19).

Para petinggi militer China mengungkapkan bahwa jika wabah Covid-19 sudah cukup terkendali Xian H-20 akan dipamerkan kepada publik untuk pertama kalinya pada November mendatang di zhuhai Airshow

“Zhuhai Airshow diharapkan menjadi platform untuk mempromosikan citra China dan keberhasilannya dalam pengendalian pandemi—memberi tahu dunia luar bahwa penularannya tidak berdampak besar pada perusahaan industri pertahanan China,” kata salah satu sumber militer.

“Kepemimpinan Beijing masih hati-hati mempertimbangkan apakah itu akan memengaruhi keseimbangan regional, terutama karena ketegangan regional telah meningkat atas pandemi COVID-19,” kata sumber militer lainnya.

“Seperti rudal balistik antarbenua, semua pembom strategis dapat digunakan untuk mengirimkan senjata nuklir…jika China mengklaim telah mengejar kebijakan pertahanan nasional yang murni bersifat defensif, mengapa itu membutuhkan senjata ofensif seperti itu?,” ujarnya.

Ketegangan di kawasan Pasifik memburuk dalam sebulan terakhir, di mana Beijing dan Washington terus terlibat perang kata-kata terkait pandemi COVID-19. Kedua pihak juga pihak meningkatkan patroli Angkatan Laut di Selat Taiwan dan Laut China Selatan serta Laut China Timur.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker