Hardiknas, BEM Nusantara Minta Kemendikbud Permudah Mahasiswa dalam E-Learning

AKHIR-akhir ini negara-negara di berbagai belahan dunia sedang diuji oleh munculnya sebuah virus yang menyerang hampir 200 lebih negara termasuk tanah air Indonesia. Virus yang dinamakan corona atau Covid-19 ini mewabah sangat luas sampai pada akhirnya berstatus pandemi.

Peristiwa ini ternyata memilik efek domino yang luar biasa. Hampir seluruh bidang dan aktivitas kehidupan terkena dampaknya. Belum selesai di bidang kesehatan, dalam rangka memutus rantai penyebarannya, mucul masalah-masalah baru di berbagai bidang. Seperti bidang sosial, ekonomi, pendidikan, bahkan juga berdampak terhadap sentiment-sentimen politik yang terjadi di negeri ini.

Apresiasi setinggi-tingginya kami sampaikan kepada para pahlawan kesehatan yang tengah berjuang menghadapi para pasien yang telah terpapar covid-19. Panjatan do’a turut menghantarkan para pahlawan yang telah gugur dan terngiang harum namanya dalam torehan tinta sejarah.

Apresiasi baik juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang tengah berjuang bersama menghimpun solidaritas dengan semangat gotong royong, meningkatkan kesadaran dan kepedulian kemanusiaan. Namun hal tersebut belum cukup tanpa adanya petunjuk dan alternatif solusi konkret yang diberikan.

Sebagai pihak yang berwenang dalam hal ini tentu adalah pemerintah. Pemerintah yang memiliki kebijakan yang menjadi harapan masyarakat untuk menemukan solusi konkret dan efektif masih belum dirasakan.

Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bagaikan “murah di mulut mahal di timbangan”, mudah mengatakan, mudah mengeluarkan kebijakan tapi sukar melakukan, sukar merealisasikan.

Sebagai contoh kebijakan dalam bidang pendidikan. Yang dilakukan oleh seluruh tingkatan pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi.

Mewabahnya virus covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar di kelas-kelas, di sekolah, di perguruan tinggi terhenti dengan dasar dalam rangka memutus penyebaran covid-19.

Selanjutnya dilakukan pertemuan dari tempat tinggal masing-masing dengan mengandalkan fasilitas koneksi internet yang disebut dengan metode e-learning.

Namun untuk mengakses koneksi tersebut tidak murah bahkan cenderung mahal. Data-data yang terkuras untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut tidak ringan. Belum lagi ukuran seberapa efektifnya metode tersebut.

Belum lagi kewajiban administrasi pembayaran UKT/SPP yang telah ditunaikan para mahasiswa tidak sebanding dengan apa yang diterima akibat perkuliahan ditiadakan sampai pada waktu yang ditentukan.

Apakah kewajiban tersebut layak untuk tetap utuh tanpa adanya keringanan atau pengembalian sebagian. Mengingat bahwa kondisi sulit saat ini juga berimbas pada masalah ekonomi kehidupan.

Di dalam pendidikan dasar dan menengah, pemerintah melaksanakan program pendidikan dengan memanfaatkan koneksi yang tayang pada telivisi nasional dengan waktu dan jadwal yang telah diatur.

Tayangan tersebut tentu bersifat umum dan muatan- muatan yang termuat didalamnya sama. Lantas apakah pemerintah telah mengukur dampak daripada program tersebut. Apakah porsi muatan pendidikan yang ada diseluruh bagian Indonesia ini sama.

Oleh karenanya, kami yang tergabung dalam Aliansi BEM Nusantara memberikan catatan-catatan penting kepada pemerintah sebagai bentuk kepedulian dan rasa cinta kami terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

Catatan penting ini perlu menjadi perhatian tajam pemerintah dan jangan sampai tidak dihiraukan. Dalam situasi pandemic covid-19 ini kami menghargai dan ikuti arahan serta protokol yang telah dibuat pemerinth untuk tidak melakukan perkumpulan sosial.

Jangankan turun ke aksi ke jalan sebagaimana hal tersebut menjadi alternative kami untuk menyuarakan kritik terhadap pemerintah, untuk melakukan perkumpulan pun kami tidak. Hal tersebut semata-mata karena kami menghargai pemerintah dalam rangka melawan rantai penyebaran covid-19.

Oleh sebab itu, kami juga meminta pemerintah untuk kooperatif memperhatikan catatan-catatan penting yang diberikan oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk BEM Nusantara.

Dalam rangka merefleksikan ingatan dan mengingatkan para hati yang tengah keblinger yang mengkesampingkan kepentingan rakyat. Pada Hari Pendidikan Nasional yang jatuh 2 Mei 2020, kami menyatakan:

1. Meminta kemendikbud untuk bekerja sama dengan kominfo ataupun pihak provider agar mempermudah mahasiswa dalam e learning;

2. Meminta kemendikbud agar mengembangkan aplikasi untuk e-learning agar mempermudah mahasiswa dan kemendikbud bisa mengontrol dosen dalam perkuliahan daring;

3. Meminta kemendikbud memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada tenaga pendidik dalam e learning;

4. Meminta DPR RI agar tetap Fokus pada wabah covid 19 dan membantu Pemerintah untuk memutus mata rantai Covid 19; dan

5. Jika DPR RI dan pemerintah tidak bisa dilarang untuk omnibus law, jangan larang kami (Mahasiswa se-Nusantara dan seluruh tanah air Indonesia) untuk melakukan aksi turun ke jalan, walaupun status physical distancing belum dicabut.

Demikian catatan-catatan penting yang dapat disampaikan untuk dapat menjadi perhatian bersama. Kami ucapkan terima kasih.

Oleh: Aliansi BEM Nusantara, Henky Primana (Koordinator Pusat)

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker