Pemerintah Ungkap Ada Pejabat Dimakamkan Secara Reguler, Ternyata Positif Corona

Abadikini.com, JAKARTA – Pemerintah memilih memakamkan seluruh jenazah terkait virus Corona dengan protap (prosedur tetap) terkait. Ini mengacu kepada kasus seorang pejabat yang dimakamkan dengan cara biasa, tapi ternyata positif Corona setelah hasil lab keluar.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo, awalnya berbicara soal keterbukaan data Corona. Dia menyinggung beberapa pihak yang meragukan penjelasan pemerintah lewat Achmad Yurianto.

“Dalam hal ini Pak Yurianto telah menjelaskan bahwa ada sejumlah kasus, sejumlah peristiwa, jenazah pasien COVID yang wafat dimakamkan dengan cara COVID. Karena belum dilakukan tes dan hasil tes belum keluar, maka seluruh pasien COVID itu tetap dimakamkan secara COVID,” ujar Doni.

Doni menegaskan pemakaman dengan protap COVID-19 belum dihitung sebagai kasus positif yang terkonfirmasi. Ini karena terkadang ada hasil lab dari korban meninggal itu yang belum keluar.

“Artinya semua pasien dimakamkan secara COVID sampai akhirnya hasilnya keluar baru bisa diputuskan jenazah itu statusnya COVID atau non-COVID,” imbuh dia.

Doni lalu mengungkit kasus seorang pejabat yang meninggal dunia namun dimakamkan dengan standar reguler. Hasil lab yang keluar beberapa hari kemudian menunjukkan pejabat yang meninggal dunia itu positif Corona.

“Ini mengacu terhadap beberapa peristiwa beberapa minggu yang lalu salah seorang pejabat kita ada yang wafat kemudian dimakamkan dengan standar reguler. Setelah beberapa hari ternyata ditemukan positif COVID,” ucap Doni.

Doni menegaskan pemerintah sudah mengantisipasi agar kejadian pemakaman pejabat itu tak terulang lagi. Semua jenazah bakal dimakamkan dengan protap Corona.

“Untuk menghindari agar tidak terjadi lagi pasien yang meninggal COVID maupun non-COVID salah dalam melakukan analisa, salah dalam mengambil keputusan, maka semua pasien-pasien meninggal dunia diperlakukan sebagai pasien COVID dan setelah ada hasilnya, Kemenkes baru bisa memutuskan pasien itu positif atau negatif,” tegas Doni.

Sumber Berita
detikcom

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker