Jepang Terpukul Karena Virus Corona Hingga Naikkan Stimulus US$ 1,1 T

Abadikini.com, JAKARTAPemerintah Jepang menaikkan angka paket stimulus ekonomi menjadi 117,1 triliun yen (Rp 16.784 triliun) dari jumlah awal 108,2 yen atau hampir US$ 1,086  triliun (sekitar RP 15.000 triliun). Angka ini menjadi jauh lebih besar dari sebelumnya.

Kenaikan ini didorong oleh perluasan skema pembayaran tunai yang bertujuan untuk menanggulangi wabah virus corona (COVID-19). Dikutip dari Reuters, pengeluaran fiskal akan mencapai 48,4 triliun yen, di mana sekitar 25,6 triliun yen akan didanai oleh anggaran tambahan untuk tahun fiskal yang dimulai pada 1 April kemarin.

Rencana pengeluaran tambahan ini diharapkan untuk disetujui oleh kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe pada Senin (20/4/2020).

Sebelumnya Abe mengatakan bahwa tujuan pemerintah meluncurkan salah satu paket stimulus terbesar di dunia itu adalah untuk meredam dampak yang dibawa COVID-19 kepada perekonomian Negeri Matahari Terbit tersebut.

Paket pendanaan itu sebelumnya diumumkan setelah pemerintah mengeluarkan aturan pembatasan besar-besaran di ibukota, Tokyo, dan enam prefektur lainnya hingga 6 Mei. Dalam keadaan ini, warga diimbau untuk tetap di rumah dan bisnis tutup.

Dana stimulus tersebut nantinya akan dibagi ke beberapa bagian berikut ini:

Melindungi Pekerjaan

Sebagian besar stimulus aan dihabiskan untuk melindungi pekerjaan dan menyelamatkan usaha kecil dan menengah. Pemerintah akan meningkatkan subsidi pekerjaan untuk membantu perusahaan membayar gaji dan membayar bunga, juga menghindari terjadinya pemecatan (PHK).

Lembaga pinjaman yang didukung pemerintah juga akan menawarkan pinjaman tanpa bunga. Di mana jumlah pinjaman mencapai hingga dua juta yen akan tersedia untuk usaha kecil dan menengah yang pendapatannya merosot lebih dari 50%.

Pemotongan pajak dan bantuan lainnya juga akan tersedia untuk penyelenggara acara yang membatalkan atau menunda proyek mereka atas permintaan pemerintah.

Meningkatkan Sistem Perawatan Kesehatan

Selain itu, paket stimulus juga akan membantu lembaga medis dan membayar pengembangan obat untuk mengobati pasien corona.

Pemerintah berencana untuk menimbun cukup banyak obat perawatan flu “Avigan” atau favipiravir, untuk merawat dua juta pasien. Sebab banyak laporan mengatakan obat itu dapat mempersingkat waktu pemulihan bagi mereka yang terinfeksi virus corona.

Pemerintah juga bertujuan untuk mendistribusikan 15 juta masker ke lembaga medis pada bulan April dan menyediakan hingga 50.000 tempat tidur rumah sakit untuk mengobati kasus infeksi parah dalam waktu dekat.

Paket ini juga mendorong pengembangan ventilator dan penggunaan telemedicine yang lebih besar.

Membantu Para Keluarga Berpenghasilan Rendah

Keluarga berpenghasilan rendah yang pendapatannya berkurang signifikan karena wabah akan mendapat bantuan subsidi 300.000 yen per rumah tangga. Setiap keluarga yang memiliki anak juga akan menerima 10.000 yen per anak. Namun, rumah tangga berpenghasilan tinggi tidak termasuk. Setiap individu yang membutuhkan dana juga akan diberikan akses ke pinjaman darurat tanpa bunga.

Hingga kini Jepang memiliki 10.797 kasus terjangkit, 236 kasus kematian, dan 1.159 kasus berhasil sembuh, menurut data Worldometers.

Sumber Berita
CNBC

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker