Corona Ganggu Ekonomi, Perceraian di Cianjur Berpotensi Meningkat, Kok Bisa?

Abadikini.com, CIANJUR – Angka perceraian di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat berpotensi meningkat akibat dampak ekonomi di tengah wabah COVID-19. Apalagi faktor ekonomi menjadi penyebab utama tingginya perceraian di Tatar Santri.

Berdasarkan data yang diperoleh detik.com dari Pengadilan Negeri Cianjur, pada 2018 tercatat ada 3.961 kasus perceraian yang ditangani, terdiri dari 3.394 cerai gugat dan 567 cerai talak.

Di 2019, angka perceraian mengalami peningkatan menjadi sebanyak 4.415, terdiri dari 3.370 cerai gugat dan 645 cerai talak.

Sementara di 2020, pada Januari tercatat ada 253 cerai gugat dan 40 cerai talak sedangkan di Februari terdata 319 cerai gugat dan 59 cerai talak.

“Untuk Maret dan April masih didata. Khusus April angkanya minim, mengingat sejak tanggal 6 sudah tidak melayani penanganan perkara cerai. Sidang pun mayoritas ditunda karena wabah ini. Adapun sidang, yang memang mendesak,” ujar Hakim sekaligus Humas Pengadilan Agama Kabupaten Cianjur, H Asep kepada detikcom seperti dilansir Abadikini.com, Senin (20/4/2020).

Menurutnya, untuk saat ini dampak COVID-19 pada angka perceraian belum terlihat, mengingat layanan pendaftaran dan persidangan ditunda sementara sejak 6-21 April 2020.

Namun, lanjut dia, kemungkinan dampaknya pada angka perceraian bakal muncul setelah April. Apalagi perceraian di Cianjur didominasi faktor ekonomi.

“Corona ini berdampak pada ekonomi, baik untuk buruh ataupun pelaku usaha. Berdasarkan itu pun kemungkinan nantinya ada dampak ke perceraian, terlebih perceraian memang banyak diakibatkan masalah ekonomi,” tuturnya.

Namun diharapkan potensi melonjaknya perceraian akibat ekonomi yang terdampak wabah COVID-19 itu bisa diminimalisir dengan tetap menjaga perekonomian masyarakat.

“Tinggal kerjasama semua pihak untuk menjaga ekonomi tetap stabil, supaya dampak ekonomi dari wabah ini tidak berujung pada meningkatnya angka perceraian di Cianjur,” pungkasnya.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker