Posko “Saling Jaga” Bagikan 1400 Paket Sembako pada Warga Terdampak Covid-19

Abadikini.com, SURABAYA – Atasi virus corona/Covid-19, Pemerintah menghimbau masyarakat agar melakukan social distancing dan physical distancing. Untuk memperkecil penyebaran corona, dan hingga akhirnya berimbas pada pendapatan pekerja sektor informal.

Gerakan “Saling Jaga” yang digagas Jaringan Gusdurian membantu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terdampak dengan aksi pedulinya.

Lebih dari 1.400 paket sembako dibagikan pada kelompok masyarakat yang paling rentan secara ekonomi terdampak virus corona, yaitu para sopir angkot, tukang becak, ojek online, pedagang kaki lima, pemilik warkop, dan pemilik warung nasi yang pendapatannya sebulan terakhir ini anjlok drastis.

Saat ditemui di Posko Bersama Saling Jaga Hadapi Corona tersebut, juga disebarkan beberapa paket yang siap dibagikan ke daerah Surabaya Selatan dengan menggunakan mobil pick up.

Presidium Gusdurian Jawa Timur, Yuska Harimurti mengatakan, posko bersama #SalingJagaHadapiCorona yang didukung berbagai elemen masyarakat lintas agama, etnis dan profesi ini ingin membantu masyarakat ekonomi bawah yang paling terdampak secara ekonomi dengan adanya pandemi corona.

“Kita mengundang masing-masing per kelompok-kelompok lima orang sampai sepuluh orang itu datang. Untuk hari ini para sopir bemo (angkot) di lyn Joyoboyo, di Terminal Joyoboyo sama beberapa teman pedagang di (sekitar) Kebun Binatang Surabaya,” terang Yuska, Senin (06/4/2020).

“Karena kita tahu bahwa, semenjak Kebun Binatang Surabaya tutup, itu banyak pedagang pasti akan terdampak. Jadi, mereka kita undang ke sini (posko siaga yang beralamat Jl. Putat Gede Indah No. 26, kanannya Gedung Srijaya, Surabaya -red)

Kita berusaha tidak menciptakan kerumunan, karena prinsip-prinsip pencegahan itu juga kami sangat jaga di posko ini, (jadi) bagi waktu,” imbuhnya

Selain program bantuan sembako, Posko “Saling Jaga” ini juga membantu alat semprot disinfektan yang diberikan kepada masyarakat melalui Rukun Warga (RW).

Tujuannya agar masyarakat memiliki kemandirian dan kerja sama untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungannya. Selain itu posko Saling Jaga juga memberi bantuan alat kesehatan kepada rumah sakit yang membutuhkan.

Yuska menambahkan melalui pemberian bantuan kepada masyarakat miskin, para relawan Posko “Saling Jaga” juga memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai virus corona, serta bagaimana penanganan dan pencegahannya.

“Program ini juga, membuat kita untuk bersosialisasi tentang apa itu virus Covid-19, pencegahannya, penanganannya, termasuk menyampaikan informasi-informasi yang disamaikan oleh pemerintah tentang hotline penanganan dan segala macam,” beber Yuska.

“Jadi, kita berpikir bahwa salah satu tindakan yang diperlukan sekarang adalah memberikan pendidikan untuk publik. Mereka punya kesadaran tentang masalah pencegahan dampak corona ini,” papar Yuska.

Sementara itu warga Joyoboyo, Ahmad Purwanto, yang berprofesi sebagai ojek dan pedagang kaki lima, mengaku pendapatannya sebagai ojek pangkalan turun drastis sejak merebaknya corona. Apalagi karena tempat ia berdagang di sekitar Terminal Joyoboyo dan Kebun Binatang Surabaya kini sepi pembeli.

“Satu hari kita dapat satu, kadang dua (penumpang). Kalau jualan di (sekitar) Joyoboyo sekarang diobrak (digusur), sekarang saya pindah di rumah jualan gorengan sama es jus, ya kadang empat ribu, tiga ribu harganya. Sehari-harinya kita juga, memang kekuranganlah. Ya kita bersyukur, kita dapat bantuan (sembako),” ujar Ahmad Purwanto.

Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) adalah salah satu diantara belasan komunitas yang ikut terlibat di posko “Saling Jaga,” dengan menggerakkan anggotanya ikut menyumbang sembako bagi masyarakat yang terdampak ekonomi karena corona.

Menurut Ketua INTI Cabang Surabaya, Richard Susanto, ia berharap, gerakan Saling Jaga ini juga menginspirasi kelompok masyarakat ekonomi menengah ke atas untuk mau peduli sesama.

Terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hariannya akibat tidak dapat bekerja atau berkurang penghasilan hariannya.

“Mungkin kami tidak bisa seluruhnya. Jadi, kami dengan semua, kita mengimbau warga atau masyarakat Surabaya khususnya, dan Indonesia pada umumnya.

Kita bersama-sama bisa membantu sesama saudara kita yang sekarang terganggu (secara ekonomi), mungkin bisa (untuk) beberapa bulan ke depan,” ucap Richard.

Tidak hanya di Surabaya, Posko Saling Jaga juga didirikan di 40 kota lain di Indonesia, terutama di daerah yang menjadi zona merah kasus corona.

Gerakan peduli ekonomi masyarakat ini akan terus digalang hingga virus corona tidak lagi berdampak pada seluruh masyarakat Indonesia.

Perlu diketahui, Posko Bersama Saling Jaga Hadapi Corona ini disadari dan didonasikan dari Gusdurian Jatim, GP Ansor Jatim, INTI Jatim, Klenteng Boen Bio, Permabudhi Jatim, Srijaya, Buddhayana Dharmawira Centre (BDC), Buddhist Education Centre Surabaya.

Selanjutnya, Ikatan Alumni SMAK ST. Louis 1, Yasanis Plaza Surabaya, Pengurus Cabang Pati Gerakan Pemuda Nusantara, Paguyuban Umat Tao Indonesia (PUTI) Jatim, Roemah Bhinneka, Young Buddhist, dan organisasi/instansi lainnya.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker