USBN Ditiadakan, SD Mudipat Surabaya : Siap Hadapi Ujian Kelulusan Siswanya Model Apapun

Abadikini.com, SURABAYA – Hasil konsultasi DPR dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyepakati bahwa Ujian Nasional (UN) tahun 2020 semua tingkatan mulai SD-SMA resmi ditiadakan.

Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Syaiful Huda mengatakan, UN ditiadakan untuk melindungi siswa dari COVID-19 atau virus corona.

”Benar rapat konsultasi DPR dan Kemendikbud, disepakati pelaksanaan UN ditiadakan, untuk melindungi siswa dari COVID-19,” cetus Syaiful Huda. Selasa, (24/3).

Pemerintah dan DPR melihat penyebaran covid-19 semakin masif. Padahal jadwal UN SMA harus dilaksanakan pada 30 Maret, begitu juga UN SMP yang harus dijadwalkan paling lambat akhir April mendatang.

Penyebaran wabah covid-19 diprediksi akan terus berlangsung hingga April, jadi tidak mungkin kita memaksakan siswa untuk berkumpul melaksanakan UN di bawah ancaman wabah COVID-19 sehingga kami sepakat UN ditiadakan,” ungkapnya.

Kemendikbud saat ini mulai mengkaji opsi pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sebagai pengganti UN.
Namun, opsi ini hanya akan diambil jika pihak sekolah mampu menyelenggarakan USBN secara online.

“Kami sepakat USBN ini hanya bisa dilakukan jika dilakukan secara online, artinya sekolah harus siap karena pada prinsipnya kami tidak ingin ada pengumpulan siswa secara fisik di gedung-gedung sekolah,” ujarnya.

Tanggapi soal USBN ditiadakan, menurut Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya, M. Syaikhul Islam mengatakan, “kami menyambutnya dengan baik. Samina waathona ya kami tentu mengikuti apapun keputusan yang dari pemerintah terkait Ujian Nasional itu,” ucapnya. Kamis, (26/3/2020).

Pihaknya tidak keberatan, maupun USBN dihapus, ujian sekolah diganti nilai rapor juga tidak masalah buat sekolahnya.

Disinggung kesiapan menghadapi USBN, Syaikhul mengatakan, untuk kelas 6, kita selama ini sudah melakukan persiapan terutama dengan 3 mata pelajaran yang diujikan itu Matematika, IPAx dan Bahasa Indonesia.

“Yang selama ini kita dapat melakukan pembinaan khusus ya soal ujian tiga mata itu termasuk juga sudah gelar try out sendiri hampir 10 kali,” tambahnya.

Mudipat juga punyak jatah pertemuan sampai 14 kali biasanya setiap menjelang ujian sekolah itu. Dan itu juga sedang menunjukkan hasil yang lumayan sebagai media pembekalan buatan anak-anak hadapi ujian itu sendiri yang menuju ke sekolah.

“Jika memang masih ada karena kebijakan ‘Merdeka Belajar’, itu diliat dari nilainya tidak diambil sekolahnya, ada juga ujian praktek dan juga portofolio juga ada penugasan jadi ada empat macam itu sesungguhnya,” papar Syaikhul.

Dengan adanya wabah pandemi virus corona, kebijakan dari Dispendik Surabaya, istilah BDR (Belajar di rumah bekerja di rumah bahkan ibadah di rumah). SD Mudipat sejak Ahad tanggal (15/3), sudah melakukan merapatkan semua guru dan tim support IT.

“Kita melakukan pembelajaran jarak jauh/ daring online dari rumah masing-masing, anak-anak juga pasti diliburkan, juga sehingga KBM daring itu juga insyallah berjalan dengan baik,” kata dia.

Sekolah juga punya banyak media mulai dari Mudipat TV, kemudian teman-teman membuat video tutorial bisa dishare disitu dan mudipat.co. Kemudian kita juga punyak sebagai laman website atau situs kita disitu juga banyak tugas-tugas kita materi pembelajaran yang lain.

“Termasuk kita juga punya ini WhatsApp grup kelas yang melibatkan semua orang tua itu juga, kita mengoptimalisasi sebagai media pembelajaran anak anak di rumah juga,” tambah Syaikhul.

Kepsek Mudipat tersebut menghimbau, kepada seluruh warga sekolah untuk tidak bepergian kemana-mana, menjaga stamina fisik, olahraga yang cukup untuk makan makanan dan minuman yang baik bergizi bervitamin.

“Untuk menjaga imunitas tubuh, kita juga sampai detik ini, saya belum pernah mendengar ada informasi yang tidak baik terkait dengan kesehatan atau kondisi fisik dari keluarga besar SD Muhamadiyah 4 Pucang Surabaya.

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker