Dokter Berusia 80 Tahun Rela Berkorban Demi Perangi Corona hingga Jatuh Sakit

Abadikini.com, JAKARTA – Kerja keras dr Handoko Gunawan tersiar di media sosial. Publik melongo melihat dedikasi pria usia 80 tahun itu. Betapa tidak? Dia bekerja penuh risiko menghadapi pasien virus Corona sampai tumbang (sakit).

Informasi mengenai dr Handoko beredar lewat Noviana Kusumawardhani di Facebook. Saat detikcom menghubungi Noviana, dia mengetahui sepak terjang dr Handoko dari jejaring pertemanannya. Diketahuinya, dr Handoko adalah dokter spesialis paru, bekerja menangani pasien COVID-19 di Rumah Sakit Grha Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

“Boleh tolong bantu juga doakan salah satu dokter yang handle COVID dokter Gunawan ahli paru di Graha Kedoya usia sudah mendekati 80. Saat ini beliau terus kerja sampai jam 3 pagi. Anak anaknya udah saranin jangan ikut terjun karena sudah tua tapi katanya kalau dia mati juga nggak apa-apa ?. Mestinya kita mulai start berita2 seperti ini ya dari pada nebarin ketakutan terus. Beliau adalah dokter Handoko Gunawan, dokter spesialis penyakit paru di RS Graha Kedoya. Alumni SMAK I. Pengabdiannya luar biasa untuk kemanusiaan. #pahlawancovid19,” kata Noviana lewat pesan kepada detikcom, Rabu (18/3/2020).

Corona adalah virus yang berisiko mematikan, terutama untuk orang yang berusia lanjut. Bahkan, bekerja hingga pukul 3 dini hari juga sulit dilakukan orang berusia muda.

Handoko akhirnya tumbang alias jatuh sakit. Tidak jelas betul, sakit apa yang tengah dialaminya. Namun kabarnya, kini kondisi Handoko membaik. Hal ini dikabarkan oleh keluarga pasien dr Gunawan, yakni Cyrena Daisy Araina (52). Mendiang ayah Cyrena adalah pasien dr Gunawan dan keluarga Cyrena sering berobat ke dr Gunawan, yang berpraktik di Rumah Sakit Grha Kedoya, Jakarta Barat.

“Sekarang kata dokter lain di RS Grha Kedoya, kondisi dr Handoko Gunawan sudah stabil di Rumah Sakit Persahabatan,” kata Cyrena kepada detikcom.

Cyrena, usia 52 tahun, pertama kali mengenal sosok dr Gunawan saat sering memeriksakan ayahnya semasa hidup. Ayahnya berusia 83 tahun dan kini sudah meninggal. Bila sakit, keluarga Cyrena memeriksakan diri ke Rumah Sakit Grha Kedoya dan ditangani oleh dr Gunawan. Dokter spesialis paru itu dikenal sebagai sosok yang ramah.

“Orang yang baik, ramah, sering bersiul kalau lagi jalan kaki dari satu lantai ke lantai lain untuk mengecek pasien,” kata Cyrena.

Kabar tentang dr Handoko seolah membuktikan dedikasi para tenaga medis dalam melayani masyarakat. Warga diimbau agar menghargai kerja keras dr Handoko Gunawan dengan cara tidak menganggap enteng COVID-19.

“Jangan sia-siakan pengorbanan dr Handoko Gunawan,” kata Sekretaris Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dyah Agustina Waluyo, kepada wartawan.

Dyah menerima kabar dari pihak keluarga dr Handoko Gunawan. Keluarga mengabarkan dokter yang berpraktik di RS Grha Kedoya Jakarta Barat itu sudah dalam penanganan rumah sakit dan staf medis yang kompeten.

dr Handoko kini dalam kondisi sadar dan dapat berkomunikasi dengan baik meski dibatasi. Keluarga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian, simpati, dan doa untuk dr Handoko.

“Beliau dokter hebat. Sebenarnya semua dokter dan petugas kesehatan saat ini juga sehebat beliau. Kami mohon tenaga-tenaga ini dilindungi. Kami sadar tanggung jawab profesi. Tolong diprioritaskan keselamatan dan keamanan kerjanya. Alat pelindung diri (APD) menipis. Masker saja sulit dicari. Ini diperlukan oleh seluruh fasilitas kesehatan,” tutur Dyah.

Sumber Berita
detikcom

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker