Mengenal DDoS yang Menyerang Situs Virus Corona DKI ala Anies

Abadikini.com, JAKARTA – Situs informasi virus corona milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diserang distributed denial of service atau DDoS. Serangan ini dikonfirmasi langsung oleh akun Twitter resmi Pemprov DKI Jakarta, @DKIJakarta pada Kamis (12/3).

DDoS sendiri merupakan teknik serangan dengan membanjiri server menggunakan paket data berkapasitas besar, serangan ini dilakukan secara terus menerus hingga sistem tidak dapat menampung data dan akhirnya rusak.

Lalu lintas server layanan itu dibanjiri dengan data yang besar sehingga situs atau aplikasi tersebut sulit diakses oleh pengguna lain.

“Misalnya server infrastruktur bisa diakses oleh 200 juta masyarakat secara keseluruhan. Tapi DDos attack ini bisa mengirimkan 500 juta akses 1 miliar akses. Akhirnya kewalahan dan otomatis mati, dengan se-simpel itu saja,” ujar ahli digital forensik Ruby Alamsyah beberapa waktu lalu.

Jenis serangan ini menargetkan fungsi atau API aplikasi tertentu, tidak hanya untuk menggunakan jaringan, tetapi juga sumber daya server. Mereka juga lebih sulit untuk dideteksi dan dilindungi, karena memiliki permintaan yang terlegitimasi.

Sejak meledaknya era internet, serangan ini makin marak dilakukan peretas untuk melumpuhkan suatu situs.

Serangan pertama terjadi pada awal Februari 2000. Serangan besar dilakukan sehingga situs seperti Amazon, CNN, eBay, dan Yahoo lumpuh selama beberapa jam.

Akibatnya, situs yang tidak dapat diakses secara penuh, data-data yang diakses rusak, juga mengakibatkan akses situs yang memakan waktu sangat lama.

Kaspersky mencatat pada peningkatan DDoS sebesar dua kali lipat pada kuartal keempat (Q4) 2019 dibandingkan Q4 2018. Pada Q4 2019 China menjadi negara yang paling sering terkena serangan DDos, disusul oleh Amerika Serikat dan Jepang.

Sumber Berita
CNN Indonesia

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker