Bantaeng Klaim Pertumbuhan Ekonomi Terbaik Pertama di Sulsel dan Keempat Se-Indonesia

Abadikini.com, BANTAENG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut mengalami kenaikan dari 8.07 persen pada 2018 menjadi 10,75 persen pada 2019. 10,75 persen Bantaeng menjadi daerah urutan pertama di Sulsel mengenai tingkat laju pertumbuhan ekonomi.

Hitungan ini secara nasional, Bantaeng berada di urutan keempat. Bantaeng disejajarkan dengan Morowali, Kulon Progo dan Halmahera Selatan.

“Untuk 2020 belum kami hitung karena baru masuk awal tahun pertama,” kata Arifin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bantaeng, kepada Abadikini.com, saat menggelar keterangan pers di kantor Bupati Bantaeng, Kamis 12 Maret 2019.

Arifin, menuturkan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantaeng yang mendominasi sektor industri pengolahan Pabrik smelter PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia di Bantaeng karena satu- satunya wilayah ada di Sulawesi – Selatan.

Dia menyebutkan ada wilayah sektor industri pengolahan di Kabupaten Bantaeng, berada di Kecamatan Pa’jukukang. PT Huady memproduksi 43 ribu ton nikel.

Menurut BPS Kabupaten Bantaeng, kata dia, pertumbuhan ekonomi menggambarkan industri pengolahan Pabrik smelter PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia ternyata mendorong peningkatan perputaran ekonomi yang ada di Bantaeng.

Dia mengatakan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk melihat ke pembangunan kualitas manusia atau masyarakat wilayah tersebut dalam sektor pendidikan tersebut mengalami kenaikan dari 0,69 persen pada 2018 menjadi 1,60 persen pada 2019.

Ia menambahkan melihat data sebaran tenaga kerja menurut lapangan usaha di Kabupaten Bantaeng, didomimasi Lapangan Usaha Tansportasi dan Pergudangan tersebut mengalami kenaikan dari 0,58 persen pada 2018 menjadi 2,62 persen pada 2019.

Selanjutnya sektor penyidiaan akomodasi dan makan minum tersebut mengalami kenaikan dari 2,82 persen pada 2018 menjadi 3,61 persen pada 2019 persen, jasa Kesehatan dan kegiatan sosial mengalami kenaikan dari 1,61 persen pada 2018 menjadi 2,66 persen pada 2019, Informasi dan komunikasi tersebut mengalami kenaikan dari 1,19 persen pada 2018 menjadi 2,89 persen pada 2019 persen dari jumlah penduduk.

Lalu lapangan usaha untuk pertanian, kehutanan, perkebunan dan perikanan tersebut sebesar 182 persen, pertambangan dan Penggalian 1,18 persen, industri pengolahan 2,06 persen, listrik, gas 2,48 persen dan air minum 5,15 persen.

Selain persen, lembaga keuangan 3,02 persen, real estate 1,21 persen, jasa Perusahaan 1,21persen, dan jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan dan jasa lainnya sebesar 1,91 persen.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker