Pengakuan Korban Penipuan Investasi Ustadz Yusuf Mansur

Abadikini.com, SLEMAN – Ustadz Yusuf Mansur diminta untuk bertanggung jawab oleh investor bisnis yang dijalaninya. Sudah banyak yang menjadi korban, termasuk para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Salah seorang korban, Hilwa dari Sidoarjo, Jawa Timur mengungkapkan dirinya saat menjadi TKI pada 2014 lalu tertarik untuk investasi Condotel Moya Vidi. Ia saat itu melakukan transfer sebesar Rp 36 juta.

Dia mengaku langsung tertarik, karena Yusuf Mansur seorang ustaz. “Saya beli 36 juta saat itu dengan sertifikat per Hak Usaha (HU) 2,7 juta. Saya pulang ke Indonesia, lahannya tidak ada. Dan saya tidak tahu uang saya ke mana sudah lima tahun ini,” katanya di Sleman pada Sabtu, 7 Maret 2020.

Perempuan yang juga sebagai start leader internasional Yusuf Mansur ini mengungkapkan, Yusuf Mansur mencatut nama dan fotonya untuk dipasang di brosur bisnisnya. Dirinya diatasnamakan sebagai marketing executive Condotel Moya Vidi untuk menarik minat para TKI berinvestasi. “Banyak yang tertarik hak usaha atau HU Moya Vidi,” katanya, seperti dikutip dari Tagar.

Teman-teman saya mengadu, dijawab bertele-tele.

Hilwa mengaku banyak para jemaahnya pun akhirnya ikut berinvestasi. Namun karena sudah merasa tidak ada kejelasan, beberapa di antaranya meminta supaya uang yang telah ditransfer dikembalikan.

“Teman-teman saya mengadu, dijawab bertele-tele. Ada yang dikembalikan besarannya seperti awal lima tahun lalu 2,5 juta. Ini kan namanya hutang,” kata perempuan berhijab ini.

Hilwa juga mengungkap sebagai seorang start leader, ia sampai saat ini tidak bisa menggunakan aplikasi Paytren. Padahal dirinya ingin berbisnis berjualan tiket transportasi.

“Saya sendiri seorang start leader, aplikasi Paytren tidak bisa digunakan. Mau jual tiket tidak bisa, tapi kenapa beliau bilang Paytren keren, Paytren cerdas,” katanya.

Hilwa menyebut secara total dirinya sudah mengalami kerugian hingga lebih dari Rp 50 juta yang diinvestasikan ke bisnis milik Yusuf Mansur. Ia ingin agar pendakwah kondang ini bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.

“Kalau punya etikad baik, kita kumpulin semua jamaah. Dulu katanya mau membangkitkan ekonomi umat Islam Indonesia, kami percaya beliau karena beliau ustaz. Saya tidak tahu dia di dalam negeri karena kami di luar negeri.

Di tempat yang sama, penulis buku Yusuf Mansur Obong, HM Joesoef mengungkapkan pada 2017 dan 2018, Yusuf Mansur gencar membuat manuver. Antara lain, membeli klub sepak bola, baik di dalam maupun luar negeri.

Selain itu juga bermanuver membeli saham Bank Muamalat, BRI Syariah, dan lainnya yang berujung pada tidak terealisasinya seperti kesepakatan awal. Namun Yusuf Mansur tetap acuh dan terus bergerak dengan ide-ide baru.

Sejak 2017 Yusuf Mansur mulai digugat oleh mereka yang merasa dirugikan karena investasi yang mereka lakukan. Ada Patungan Usaha, Patungan Aset, Condotel Moya Vidi, dan sebagainya.

“Kepada Yusuf Mansur dan para pengikutnya, penulis memberi kesempatan jika isi buku tersebut ada yang salah atau ada yang perlu dikoreksi silakan dibuat buku tandingan. Nanti masyarakat yang akan mengujinya,” katanya.

Baca Juga

Berita Terkait
Close
Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker