Amerika Serikat Jual 200 Rudal ke Australia Senilai Rp13,5 Triliun

Abadikini.com, WHASINGTON DC – Penjualan 200 rudal anti-kapal jarak jauh milik Amerika Serikat (AS) akhirnya akan dilakukan. Rudal senilai USD990 juta atau lebih dari Rp13,5 triliun ini akan dijual kepada pemerintah Australia.

“Departemen Luar Negeri telah membuat keputusan menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing (Foreign Military Sale) ke Australia hingga 200 AGM-158C Long Range Anti-Ship Missiles (LRASM) dan peralatan terkait dengan perkiraan harga USD990 juta,” bunyi siaran pers Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) dalam siaran pers hari Jumat, dikutip SINDOnews.com, Sabtu (8/2/2020).

Menurut DSCA, penjualan tersebut juga akan mencakup hingga 11 sistem Telemetri ATM-158C LRASM, DATM-158C LRASM, Captive Air Training Missiles (CATM-158C LRASM) dan peralatan lainnya, dengan Lockheed Martin menjadi kontraktor utama.

“Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat. Australia adalah salah satu sekutu terpenting kami di Pasifik Barat,” lanjut DSCA, seperti dikutip.

“Lokasi strategis kekuatan politik dan ekonomi ini memberikan kontribusi yang signifikan untuk memastikan perdamaian dan stabilitas ekonomi di kawasan tersebut.”

AGM-158C LRASM adalah rudal jelajah siluman anti-kapal dengan kemampuan penargetan otonom yang lebih canggih daripada rudal anti-kapal Harpoon yang dioperasikan Angkatan Laut AS saat ini. Misil Harpoon telah beroperasi sejak 1977.

LRASM, yang diproduksi oleh Lockheed Martin, telah beroperasi sejak 2018. Pada Februari 2019 Lockheed Martin memenangkan kontrak USD33,4 juta untuk mendesain ulang, mengintegrasikan dan menguji sensor frekuensi radio untuk rudal tersebut sebagai bagian dari inisiatif pengurangan biaya.

Pengumuman DCSA mengatakan Australia berencana untuk menggunakan rudal canggih itu pada pesawat F-18 Super Hornet dan untuk mendukung potensi kemitraan maritim Angkatan Laut Australia. Ini adalah pertama kalinya Australia membeli rudal canggih tersebut.

Sumber Berita
Sindonews

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker