Trending Topik

Takut Virus Corona, Fadli Zon Pertanyakan ke Kemenkes Indonesia Belum Mempunyai Alat Pendeteksi

Abadikini.com, JAKARTA – Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mempertanyakan masalah Indonesia yang disebut belum memiliki alat pendeteksi Virus Corona.

Fadli Zon pun meminta Kementerian Kesehatan RI untuk memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

“Apa betul kita belum punya alat atau perangkat untuk deteksi Virus Corona? Sehingga hingga kini tak jelas status kita sudah terdampak atau belum? Harus dijawab sejujurnya oleh @KemenkesRI,” tulis @fadlizon di Twitter.

Seperti diinformasikan, berdasarkan data terakhir dari Worldometers pada Jumat (31/1), kasus pandemi virus 2019-NCoV dilaporkan sudah mencapai angka hingga 9.825 serta telah menelan 213 jiwa. Tidak hanya itu, wabah ini juga dilaporkan telah menyebar ke 23 negara, dan 16 di antaranya adalah negara Asia.

Namun, bagaimana dengan Indonesia? Di saat beberapa tetangga dekatnya seperti Singapura, Malaysia, Australia, hingga Thailand sudah melaporkan adanya kasus, mengapa Indonesia ‘belum kunjung’ mendapati kasus infeksi 2019-NCoV di wilayahnya?

Pertanyaan-pertanyaan menggelitik tersebut rupanya juga berhasil mendorong dua surat kabar ternama Australia, Sydney Morning Herald dan The Age untuk mengivestigasi lebih lanjut. Dalam laporannya pada Jumat (31/1), Sydney Morning Herald membeberkan alasan utama mengapa hingga saat ini belum ada laporan terkait dengan infeksi Virus Corona di Indonesia.

Menurut surat kabar Australia tersebut, penyebabnya tidak lain lantaran Indonesia belum memiliki kit pengujian yang diperlukan untuk cepat mendeteksi Virus Corona Wuhan. Karena faktor inilah, Indonesia bisa saja sebenarnya sudah ikut terinfeksi, tetapi pasien tidak bisa terdiagnosis lantaran kurangnya perlengkapan.

“Sydney Morning Herald dan The Age dapat mengungkapkan bahwa laboratorium medis Indonesia tidak memiliki kit pengujian yang diperlukan untuk cepat mendeteksi Virus Corona Wuhan, menurut salah satu ahli biologi molekuler terkemuka di negara itu, dan virus tersebut mungkin sudah ada di negara itu meskipun pemerintah mengklaim tidak ada infeksi,” tulis jurnalis Sydney Morning Herald, James Massola.

Berita ini bersumber dari keterangan dari Ketua Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Amin Soebandri. Kepada The Sydney Morning Herald dan The Age, Amin menjelaskan bahwa pihaknya kini memang masih menunggu peralatan khusus untuk mendeteksi corona virus teranyar yang kini tengah melanda dunia.

Dalam laporan The Sydney Morning Herald, reagen yang digunakan untuk mengidentifikasi 2019-NCoV ini pun diklaim akan tiba di Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

Sementara itu, laboratorium Indonesia dituliskan hanya mampu mendeteksi keberadaan keluarga Virus Corona lain seperti virus flu biasa, MERS hingga virus SARS yang sekarang sudah punah.

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker