Iran Bantah Tuduhan Terkait Rudal Nyasar yang Akibatkan Jatuhnya Pesawat Ukraina

Abadikini.com, TEHERAN — Iran membantah tudingan Kanada dan Amerika Serikat yang menyebut pesawat milik Ukraine International Airlines jatuh di Teheran akibat ditembak rudal militer Iran secara tidak senga­ja. Iran juga menan­tang pe­tunjuk internasional yang menyebut pesawat milik Ukraina itu ditembak rudal.

Penolakan itu datang me­nyusul pernyataan Perdana Menteri (PM) Kana­da Justin Trudeau, yang me­nyebut banyak sumber intelijen mengindikasikan Iran menembak jatuh pesawat Uk­raina setelah lepas landas dari Teheran. Kecelakaan yang menewaskan 176 penumpang itu terjadi bebe­rapa jam setelah Iran me­lancarkan serangan ru­­dal terhadap pasukan pim­pin­an AS di Irak.

“Kejadian nahas yang di­­­alami pesawat itu memba­wa 63 warga negara Kana­da. Kemungkinan tidak di­sengaja,” kata Trudeau saat konferensi pers di Otta­­wa, Kamis (9/1/2020).

“Kami punya data intelijen dari berbagai sumber, termasuk dari sekutu-sekutu kami dan badan intelijen kami sendiri. Bukti-bukti yang ada menunjukkan pesawat itu tertembak jatuh oleh sebuah rudal darat ke udara milik Iran,” tambahnya.

Saat menanggapi Trudeau, Iran mendesak Kanada untuk berbagi informasi terkait ‘banyak’ sumber intelijen menunjukkan Iran menembak jatuh jet Boeing itu setelah lepas landas dari Teheran, Rabu (8/1/2020) pagi. Kementerian Luar Ne­geri Iran juga mengundang pabrikan pesawat Amerika Serikat, Boeing, untuk berpartisipasi dalam penyelidikan tentang kecelakaan itu.

“Laporan itu merupa-kan perang psikologis melawan Iran. Semua negara yang warganya berada di pesawat dapat mengirim perwakilan dan kami mendesak Boeing untuk mengirim wakil untuk bergabung dalam penyelidikan kotak hitam,” kata juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei.

Kepala Organisasi Pener­­bangan Sipil Iran dan Wa­­kil Menteri Transportasi Iran, Ali Abedzadeh, juga menyampingkan tuduhan serangan rudal dan mengatakan itu tidak masuk akal. “Beberapa penerbangan internal dan internasional terbang pada saat yang sa­ma di wilayah udara Iran pada ketinggian yang sama 8.000 kaki (2.440 m),” imbuhnya.

Teori Kanada cepat didukung oleh para pemimpin Barat lainnya, termasuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Ia mengatakan semakin banyak buk­ti yang mendukung serangan rudal Iran. Presiden AS Donald Trump pun mengindikasikan para pejabat Washington percaya Boeing 737 itu dihantam satu atau lebih rudal Iran.

Sumber Berita
Media Indonesia

Baca Juga

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker